Home Gaya Hidup Pahlawan Nasional dari UII, Ini Cara Dakwahnya yang Unik

Pahlawan Nasional dari UII, Ini Cara Dakwahnya yang Unik

Sleman, Gatra.com - Dua mantan Rektor Universitas Islam Indonesia (UII) dianugerahi gelar pahlawan nasional oleh Presiden RI Joko Widodo di Jakarta pada Jumat (8/11). Keduanya adalah Abdul Kahar Muzakkir dan Sardjito. 
 
Rektor UII Yogyakarta Fathul Wahid mengatakan Abdul Kahar Muzakkir merupakan rektor pertama UII. Kahar Muzakkir menyandang jabatan itu selama 15 tahun pada 1945-1960. 
 
"Pak Kahar sebagai rektor perintis yang dihadapkan pada masa-masa sulit di awal pendirian sekolah tinggi Islam saat itu. Beliau telah menanamkan nilai yang luar biasa kepada UII sampai saat ini," kata Fathul saat ditemui di kampusnya, Jumat (8/11). 
 
Menurut Fathul, Kahar menanamkan nilai luar biasa yakni perpaduan antara nilai keislaman dan intelektualitas. "Jadi di UII adalah tempat bertemunya ilmu pengetahuan dan agama. Beliau juga memberikan contoh konkret nilai-nilai kebangsaan," katanya. 
 
Fathul menyebut, saat masa perjuangan Indonesia, Kahar meliburkan dosen dan mahasiswa UII agar mereka bisa ikut berjuang bersama rakyat. 
 
Abdul Kahar Muzakkir juga dianggap sangat aktif pada masa perjuangan kemerdekaan. Dia menjadi anggota BPUPKI dan Panitia Sembilan yang menggagas Piagam Jakarta. 
 
"Piagam Jakarta merupakan cikal bakal pembukaan UUD 1945 dan juga cikal bakal Pancasila. Sehingga UII dan republik ini lahir pada rahim yang sama. Sehingga sangat sulit bagi UII untuk mengkhianati bangsa ini," ucapnya.
 
Abdul Kahar juga dikenal sebagai sosok religius dan menjaga persaudaraan. Cara berdakwahnya juga khas.  "Cara berdakwah Pak Kahar itu tidak pernah marah. Sebagai contoh, Pak Kahar ingin mendakwahi mahasiswi yang memakai rok mini saat itu. Beliau tidak marah. Beliau dari Kotagede dari rumah membawa koran bekas dan mahasiswi yang memakai rok mini dipanggil ke depan satu-satu di dalam kelas. Dibagi koran untuk menutupi lututnya," tuturnya. 
 
Fathul mengatakan UII berupaya agar dua tokoh itu mendapat gelar pahlawan nasional sejak 2014. Pihak UII mengajukan hal itu beberapa kali. "Pengajuan keempat yang tahun lalu kami ajukan lagi, Alhamdulillah, tahun ini dikabulkan Presiden RI," ucapnya.
400