Jakarta, Gatra.com - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono sepakat untuk menyerap karet petani sebagai bahan baku campuran aspal.
"Soal karet, sejak akhir tahun lalu kita sudah kerja, beliau ingin lebih besar lagi. Kita akan coba upayakan program itu," kata Basuki ketika menerima kunjungan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo di Kementerian PUPR, Jumat (8/11).
Basuki mengatakan, PUPR telah menyerap sekitar 30.000 ton karet untuk pembuatan aspal karet. Untuk tahun 2020, jumlah karet yang diserap menyesuaikan kebutuhan.
Basuki mengatakan penandatangan nota kesepahaman (MoU) akan dilakukan pada bulan Desember mendatang.
"Januari kita mulai kerjanya. Ini supaya nggak lupa maka dibikin MoU," ujarnya.
Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo berharap PUPR mampu menyerap karet semaksimal mungkin, berhubung harga karet di tingkat petani sedang jatuh.
"Untuk menjadi aspal jalan karet bisa kita capai. Ini bukan hal baru, sebelumnya sudah terjawab bahwasanya kita perbaiki hari ini," katanya.
Sebelumnya, Kementerian PUPR melalui Pusat Penelitian Jalan dan Jembatan (Pusjatan) telah mengembangkan 3 teknologi aspal karet yaitu, aspal karet alam cair (Lateks); aspal karet alam padat (Masterbatch); dan aspal serbuk alam teraktivasi (Askat). Teknologi aspal karet diklaim menghasilkan aspal yang lebih keras dibanding aspal biasanya.