Jakarta, Gatra.com - Bursa Efek Indonesia (BEI) resmi mencatatkan saham perdana (Initial Public Offering/IPO) dua perusahaan lokal. Mereka adalah PT Singaraja Putra Tbk., dengan kode emiten SINI dan PT Ginting Jaya Energi Tbk., dengan kode emitennya WOWS.
"PT Singaraja Putra Tbk (SINI) dan PT Ginting Jaya Energi Tbk (WOWS) menjadi perusahaan yang tercatat ke-43 dan 44 di tahun ini. Sedangkan secara total di BEI, mereka ke-657 dan 658. IPO ini sendiri sebagai sarana untuk menggalang dana dari masyarakat," kata Direktur Teknologi Informasi dan Manajemen Risiko BEI, Fithri Hadi di Jakarta, Jumat (8/11).
SINI adalah perusahaan yang bergerak di bidang hospitality dan memiliki entitas bisnis yang bergerak di bidang perkayuan. Dalam IPO ini, SINI melepas 175 juta lembar saham pada harga Rp108 per lembar. Belakangan, SINI berhasil menggalang dana hingga Rp18,9 miliar.
Baca Juga: PT.Ginting Jaya Energi Jadi Perusahaan Pertama Sumsel di BEI
"Kita rencananya dari hasil IPO ini, 80,6 persennya akan kami gunakan untuk modal kerja. Sisanya, 19,4 persen akan kami gunakan untuk modal disetor," kata Direktur Utama Singaraja Putra, Erick Tonny Tjandra.
Hingga 31 Mei 2019, total aset SINI tercatat sebesar Rp184,99 miliar. Selain itu, total liabilitas dan ekuitasnya tercatat masing-masing Rp174,96 miliar dan Rp10,02 miliar. Sementara pendapatan SINI tercatat sebesar Rp228,76 miliar pada 2018 dan Rp109,6 miliar pada periode Januari-Mei 2019. Lalu, laba per Mei 2019 tercatat Rp3,3 miliar, berbalik positif dari rugi Rp1,09 miliar per 2018.
Di sisi lain, WOWS telah melepas 750 juta lembar saham, dengan harga penawaran Rp450 per saham. Sedangkan harga pelaksanaan WOWS ada di batas atas dari kisaran Rp350-Rp450 per saham.
Baca Juga: Tiru Telkom, Bos Tokopedia Pastikan Akan IPO Di Dua Negara
Dari hasil IPO, Direktur Utama WOWS, Jimmy Hidayat mengatakan, pihaknya akan mengantongi dana segar sebesar Rp337,5 miliar. Sementara dana hasil IPO akan digunakan untuk pembelian tujuh unit rig sebesar 61 persen, untuk pembelian aset tetap 16 persen, pelunasan utang sebesar 10 persen, dan sisanya sebanyak 12 persen akan digunakan untuk modal kerja.
"Hasil IPO ini nanti, yang pasti kita penambahan tujuh unit rig, yang masing-masing harganya US$3 juta sampai US$5 juta," ujar pemimpin perusahaan minyak asal Sumatra Selatan itu.
Sementara itu, hingga 30 April 2019, total aset WOWS tercatat sebesar Rp442,01 miliar. Dengan total liabilitas dan ekuitasnya masing-masing Rp191,35 miliar dan Rp250,65 miliar. Sedangkan di sisi kinerja, hingga periode yang sama, WOWS membukukan pendapatan Rp168,15 miliar per 2018 dan Rp58,12 miliar per Januari-April 2019. Untuk laba, perusahaan telah mengantongi dana yakni Rp26,92 miliar dan Rp9,62 miliar pada masing-masing periode.