London, Gatra.com - Pemerintah Inggris berencana untuk memberikan akses khusus bagi para migran yang bekerja di bidang kesehatan agar mendapatkan visa. Kebijakan ini akan mempermudah para imigran untuk bekerja di National Health Service (NHS).
Dalam mengakomodir pembuatan visa jalur cepat, pemerintah berencana mengadopsi sistem berbasis poin pada 2021 setelah keluar dari Uni Eropa. Mereka mengikuti metode yang telah diterapkan Australia. Sistem tersebut dianggap sebagai upaya untuk mengontrol penuh aturan soal imigrasi, isu yang konon menjadi alasan utama masyarakat Inggris mendukung Brexit tiga tahun lalu.
Baca Juga: Prancis Tertibkan Kamp Pengungsian Pencari Suaka
"Langkah-langkah ini adalah bagian dari rencana kami untuk sistem imigrasi berbasis poin gaya Australia yang memungkinkan kami untuk mengontrol angka sambil tetap terbuka untuk profesi vital seperti perawat," ujar Menteri Dalam Negeri Inggris, Priti Patel seperti dikutip Reuters, Jumat (8/11).
Pemerintah mengatakan bahwa visa yang dibuat untuk pekerja kesehatan itu akan memungkinkan pihaknya mengontrol imigrasi sambil memastikan tidak akan ada migran yang memiliki keterampilan buruk di bidang kesehatan. Namun, sistem seperti itu justru dikhawatirkan akan menyulitkan banyak pekerja bidang medis, terutama perawat, yang ingin bekerja di Inggris.
Padahal, pekerja sektor kesehatan di Inggris yang berasal dari negara lain berjumlah cukup besar. Sekitar 153.000 dari 1,2 juta pekerja kesehatan adalah bukan orang Inggris. Selain itu, 52.000 staf NHS saat ini berasal dari negara-negara Asia.
Baca Juga: Polisi Identifikasi 39 Korban Penyelundupan Truk Pendingin
"Bagi kami, ini solusi terbaik dari kedua sisi. Di satu sisi, kami bisa menarik pekerja-pekerja terbaik dari seluruh dunia. Hasilnya, NHS bisa terus memberikan layanan terbaik sembari memastikan bahwa tidak ada masalah ketika Inggris membuka diri pada dunia," tambah Patel.
Rencana untuk melonggarkan aturan migrasi itu muncul setelah Inggris mengatakan pada Agustus lalu bahwa mereka akan menarik lebih banyak ilmuwan. Skema jalur cepat yang akan diberlakukan bagi pekerja kesehatan itu nantinya memberlakukan biaya bisa hanya setengah saja, menjadi 464 pound atau sekitar Rp8,3 juta.