Home Gaya Hidup Sendra Tari Babad Tanalum Resmi Diluncurkan

Sendra Tari Babad Tanalum Resmi Diluncurkan

Purbalingga, Gatra.com – Sebanyak 20 penari rancak mengikuti musik yang mengiringi sendra tari babad Tanalum. Mereka tengah menggambarkan sejarah Desa Tanalum yang dikreasikan dengan seni tari.

Pencipta sendra tari Babad Tanalum Oktaviani Suswanti yang lebih akrab dipanggil Icus menjelaskan, sendra tari ini menggambarkan terbentuknya Desa Tanalum yang semula hutan lebat. Gambaran hutan ini dipentaskan dalam bentuk penari yang membawa sejumlah gunungan. “Awalnya merupakan hutan belantara yang saya gambarkan lewat gunung-gunungan,” katanya, Kamis (7/11).

Syahdan, datanglah pengembara bernama Pangeran Kuncung yang datang di wilayah Pucung Rumbak. Sang pengembara ini datang untuk babat alas. Pembukaan hutan ini memicu orang-orang untuk datang ke Pucung rumbak untuk memulai kehidupan baru. “Kemudian disusul orang lain yang mulai berdatangan dengan mengolah lahan sebagai mata pencaharian yang digambarkan melalui tari petani,” jelasnya.

Sendra tari garapan koreografer Icus dan musik oleh Ki Dalang Mitro dipamerkan sekaligus diluncurkan pada acara Pesta Budaya Tanalum, oleh Bupati Purbalingga, Dyah Hayuning Pratiwi, sekaligus sebagai pembukaan gelaran Pesta Rakyat, Rabu (6/11).

Pembukaan ditandai pemukulan gong oleh bupati, didampingi forkompincam Rembang di lapangan dukuh Pucung Rumbak Desa Tanalum. Sendra tari Babad Tanalum berdurasi 15 menit dimainkan oleh 20 penari nampak apik dan tidak membosankan.

Dalam sambutannya, Bupati Tiwi sangat mengapresiasi kreatifitas warga dengan menciptakan sendra tari Babad Tanalum dan Pesta Budaya. Pasalnya, baik koreografer maupun musiknya dibuat oleh warga setempat. “Dengan dilaunchingnya Sendra Tari Babad Tanalum mampu menumbuhkan kecintaan warga masyarakat desa Tanalum terhadap seni budaya lokal yang ada di Kabupaten Purbalingga, khususnya yang ada di desa Tanalum,” kata Bupati.

Bupati juga mengucapkan selamat usai Desa Tanalum menjadi salah satu nominasi Lomba Desa Wisata Nusantara. Ini membuktikan bahwa kekayaan potensi wisata dan budaya Tanalum telah diakui secara nasional. “Dan saya berharap desa Tanalum bisa menjadi juara sehingga mampu mengangkat nama Purbalingga dan Jawa Tengah,” jelasnya.

Sementara, Kepala Desa Tanalum Ujang Jatmiko mengemukakan, meski desa Tanalum terkenal dengan desa seribu curug dan banyak dikunjungi wisatawan, namun jalan menuju desa setempat sangat sempit dan rusak. Karenanya, minta agar jalan menuju desa Tanalum diperlebar. “Kami Minta kepada bupati untuk memperhatikan akses jalan dari desa Sumampir menuju desa Tanalum. Terlebih pada tahun ini Tanalum mewakili Provinsi Jawa Tengah menjadi duta pada Lomba Desa Wisata Nusantara,” kata Untung.

1168