Bantul, Gatra.com - Seniman Didik Nini Thowok bersama Pemda Daerah Istimewa Yogyakarta dan Institut Seni Indonesia (ISI) menggelar pertunjukan 'International Collaboration' sebagai upaya pertukaran budaya antara Indonesia dan Cina, pada 15-16 November.
Kolaborasi itu menampilkan pentas opera yang diangkat dari cerita dari Cina bertajuk 'In Search of A Dream'. Pentas bakal melibatkan tujuh artis dari tujuh negara Asia.
Melalui wawancara online di kampus ISI Yogyakarta, Sewon, Bantul, Didik yang telah berada di Cina menjelaskan soal pentas itu. 'International Collaboration' adalah pertunjukan kolaborasi seniman Asia bertema 'The Interrupted Dream Series'.
Selain 'In Search of a Dream'.yang melibatkan Didik, lakon lain berjudul 'Journey to a Dream'. “Kedua pertunjukan itu mengangkat cerita Peony Pavillion, sebuah opera Cina yang sangat terkenal,” ujar Didik, Kamis (7/11).
Menurut Didik, 'Journey to a Dream' digelar di berbagai negara seperti Cina, Taiwan, Singapura, dan Jepang. Adapun 'In Search of a Dream' akan ditampilkan di Indonesia.
"Untuk melanjutkan 'Journey to a Dream', di ISI Yogyakarta saya akan berkolaborasi dengan Danny Yung, serta artis dari Belt and Road akan menampilkan 'In Search of a Dream'. Beberapa seniman dari Taiwan, Hongkong, Singapura, Jepang, Kamboja, Thailand, dan Indonesia akan ikut berkolaborasi," ucapnya.
Selain Didik, seniman yang terlibat di 'International Collaboration' adalah Makoto Matsushima dari Tokyo, Jepang; Nget Rady (Phnom Penh, Kamboja), Soultari Amin Farid dan Sabrina SNG (Singapura), Nattapon Wannaun/Guide (Bangkok, Thailand), Kong Chun Kit/Jason kong (Hongkong), dan Chao Hsin (Taiwan).
"Para seniman akan tampil dengan berbagai tradisi. Penampilannya tidak pakai dialog, tapi bahasa tubuh dengan tari-tarian. Meski tidak ada dialog, nanti ada teks yang akan muncul di layar," ucapnya.
Selain itu, sebelum pementasan 'In Search of Dream' selama 1,5 jam digelar pentas tari lokal, seperti Kelasworo Adaningar, Jaran Kepang 'Idakep Temanggungan', dan Sekar Pudyastuti.
"Pertunjukan besok adalah pertukaran budaya antara Tiongkok dan Indonesia, serta sebagai kritik budaya bagi kedua belah pihak. Setelah di Jogja, kolaborasi ini akan tampil di Bali (ISI Bali) dan Jakarta (Teater Salihara)," kata Didik.
Perwakilan ISI Yogyakarta, Bambang Pudjasworo, menyatakan 'International Collaboration' akan digelar di Concert Hall ISI. Sebelumnya para seniman akan menggelar lokakarya.
"Jadi dari ISI hanya membantu fasilitas saja. Semoga kolaborasi Didi Nini Thowok dengan jejaring kerjanya dari negara lain bisa berjalan dengan baik dan lancar," katanya.