Semarang, Gatra.com - Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Provinsi Jawa Tengah bakal memanfaatkan SIMFONI – PPA sebuah aplikasi yang dapat dimanfaatkan untuk manajemen penanganan kasus kekerasan.
"SIMFONI PPA ini selain kami manfaatkan sebagai bagian dalam penanganan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO), kami juga akan memanfaatkan SIMFONI – PPA sebagai acuan untuk mengembangkan beberapa aplikasi manajemen penanganan kasus kekerasan," ujar Kepala Bidang Keluarga Berencana dan Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) DP3AKB Provinsi Jawa Tengah, Yuli Arsianto dalam keterangan tertulisnya kepada Gatra.com, Kamis (7/11).
Menurut Yuli pengembangan aplikasi tersebut berguna untuk mengoptimalisasikan penanganan korban kekerasan dan jejaringnya. Saat ini DP3AKB terang Yuli juga tengah mengembangkan aplikasi penanganan kasus Anak Berhadapan dengan Hukum (ABH) yang dikelola oleh pihak kepolisian dan Balai Pemasyarakatan (Bapas).
Ia juga mengungkapkan pembentukan sistem SIMFON – PPA berasal dari sistem pedoman pencatatan pelaporan kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak yang bernama E-Kekerasan yang dirintis oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah yang kemudian diadaptasi oleh Kemen PPPA.
"SIMFONI - PPA merupakan sebuah inovasi yang baik karena mampu mempercepat dan mentransformasi data yang dibutuhkan, sehingga kami dapat segera memberikan solusi bagi para korban," tutupnya.