Jakarta, Gatra.com - Mantan Dubes RI untuk Tiongkok Soegeng Rahardjo mengatakan, Tiongkok merupakan pasar atau market potensial bagi Indonesia. Salah satunya, komoditas kopi. Menurutnya, saat ini kopi asal Indonesia sangat digemari di negeri Panda tersebut.
"Bayangkan mereka 1,4 Miliar orang. Ini market yang sangat besar. Jadi, mari kita dorong kopi asli Indonesia masuk pasar Tiongkok," kata Soegeng kepada Gatra.com, Kamis (7/11).
Apalagi, kata Soegeng, peluang ekspor kopi Indonesia semakin bertambah besar ke Tiongkok, dikarenakan kopi asal Kolombia dan Brazil mulai banyak ditolak di Tiongkok, sebab disinyalir mengandung penyakit. "Jadi sekarang orang Tiongkok banyak cari kopi asal Indonesia," ujarnya.
Saat ini, lanjutnya, kopi kemasan Kapal Api saja sudah mulai merambah pasar Tiongkok. Terlebih, seperti halnya negara lainnya, minum kopi di Tiongkok sudah menjadi gaya hidup atau lifestyle baru. Sehingga, banyak juga bermunculan kedai-kedai kopi.
"Kondisi ini tidak jauh berbeda seperti di sini (Indonesia), di sana juga banyak orang minum kopi di kedai-kedai. Jadi mereka butuh banyak kopi," pungkasnya.
Dengan demikian, ekspor komoditas kopi Indonesia bisa dimanfaatkan untuk memperkecil defisit perdagangan (Current Account Deficit/CAD) dengan Tiongkok. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), nilai ekspor nonmigas ke Tiongkok pada periode Januari-September 2019 tercatat sebesar US$18,35 miliar. Angka itu menurun dari nilai ekspor periode yang sama tahun sebelumnya US$18,53 miliar.