Purwokerto, Gatra.com- Untuk mewujudkan program smart city, Pemerintah Kabupaten Banyumas menyiapkan data center. Fasilitas ini dapat terpenuhi apabila infrastruktur telah terpenuhi.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Dinkominfo) Banyumas, Yayah Setiono mengatakan, tahapan untuk membangun kota cerdas ini harus melewati pembangunan infrastruktur dasar, yaitu penyediaan internet. Salah satunya dengan menyiapkan jaringan kabel fiber optik.
Ia mengatakan, pada tahun 2020 pihaknya mengusulkan sejumlah anggaran untuk infrastruktur penunjang yaitu hardware maupun software. Di antaranya penyiapkan data center, jaringan serta pengembangan aplikasi.
"Tahun ini yang dikelola Kominfo Rp2,5 miliar. Ini untuk penyediaan sotfware dan hardware. Pengadaan server Rp1 miliar dan pembangunan fiber optic (FO), sekitar Rp1,5 miliar. Untuk tahun 2020, informasinya akan ditambah lagi sekitar Rp1 miliar sampai Rp1,5 miliar," katanya, Kamis (7/11).
Menurut Yayah, penyiapan infrastruktur data center ini memakan anggaran yang cukup besar. Sebab, program smart city ini membutuhkan jaringan fiber optik yang menyinergikan organisasi perangkat daerah satu dengan lainnya.
Padahal, jaringan FO yang dimiliki pemerintah kabupaten untuk penunjang program smart city masih minim. Jaringan yang tersedia saat ini baru di wilayah Kota Purwokerto.
"Yang sudah tersedia dari kantor induk di kompleks kabupaten, jalan Masjid ke Kominfo, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil sampai ke Mal Pelayanan Publik (MPP) di Jalan dr Angka Purwokerto. Titik lainnya, seperti kompleks kantor bupati dan Alun-alun Purwokerto, Taman Rekreasi Andhang Pangrenan, Alun-alun Banyumas, Sumpiuh, dan Baturraden masih membayar untuk jaringan wifi ke Telkom," ujarnya.
Menurut Yayah, anggaran ideal yang diperlukan mencapai Rp150 miliar untuk jangka waktu lima tahun sampai 2024. Investasi terbesar untuk penyiapan jaringan fiber optic (FO) yang terintegrasi.
"Ini supaya biaya yang harus dikeluarkan kepada pihak lain tidak besar. Kalau punya jaringan FO sendiri, kan tidak perlu membayar biaya besar ke Telkom seperti sekarang. Setahun sekitar Rp360 juta untuk enam titik," katanya.
Ia mengatakan, Pemkab Banyumas masih menyelesaikan penyusunan masterplan smart city. Sebab, wilayah ini menjadi satu dari 25 kabupaten kota yang masuk dalam gerakan menuju 100 Smart City.