Jakata, Gatra.com - Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengungkapkan pihaknya memiliki tiga program prioritas dalam tiga bulan masa jabatannya.
Pertama, Kementan akan berusaha memperbaiki data pangan. Sebelumnya, SYL telah mengunjungi kantor Badan Pusat Statistik dan Badan Pertanahan Nasional sebagai langkah konsolidasi dan persamaan persepsi.
"Data harus satu, sehingga data yang dipegang Presiden, Gubernur, Bupati, Camat sampai kepala desa, semua kementerian sama. Termasuk masalah lahan dan produksi," katanya kepada awak media Kantor Kementerian Koordinator Perekonomian, Jakarta, Kamis (7/11).
Melalui data pangan tersebut, lanjut Syahrul, pihaknya dapat memonitor kondisi panen di setiap wilayah sehingga dapat menjamin ketersediaan pangan untuk seluruh warga Indonesia.
Kedua, kata Syahrul, pihaknya akan memanfaatkan teknologi sebagai pendorong kemajuan di sektor pertanian, seperti penggunaan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) dan pemanfaatan citra satelit.
"Aspek cuaca harus terprediksikan, aspek bencana yang mungking terjadi, tapi kan kita sudah gunakan itu. Satelit kita bisa baca. AI akan kita mainkan. Negara lain bisa, masak kita nggak," jelasnya.
Ketiga, pengendalian melalui debirokratisasi yang menjadi amanat dari Presiden Joko Widodo.
"Pengendalian pertanian itu bicara lapangan karena itu pengendalian tidak boleh di Jakarta, di provinsi tapi harus di kecamatan, sehingga masalah-masalah pangan case by case (kasus per kasus) di mana tempatnya semua orang bisa melihatnya," katanya.
Upaya pengendalian akan dipadukan dengan pemanfaatan teknologi pencitraan satelit dan AI.
"Kalau cuma jalan berlubang kita bisa hindari, kalau jembatan jatuh kita masih bisa nyeberang, tapi kalau perut, kalian bisa apa? Jadi segalanya harus diputuskan secara bersama dan terbuka," katanya.