Jakarta, Gatra.com - Perum Badan Usaha Logistik (Bulog) mendapatkan kuota impor daging sapi sebesar 30 ribu ton. Angka ini diperoleh berdasarkan Rapat Koordinasi Terbatas pada Agustus lalu.
Meski telah ditetapkan jumlahnya, Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso memutuskan untuk tidak melakukan impor tersebut. Menurutnya, daging kerbau sudah banyak dan mencukupi. Kemudian, daging sapi dari Australia dan daging sapi lokal juga berlimpah.
Menanggapi hal ini, Menteri Perdagangan, Agus Suparmanto mengatakan, pemerintah akan melakukan koordinasi terkait keputusan Perum Bulog yang sebelumnya sudah mendapat penugasan impor.
"Ini kan harus dilihat lagi kondisi dalam negeri ya. Intinya kita ini kan mengisi kekosongan, tetapi kalau kita impor [akan] mengubah produksi dalam negri. Nah, ini harus diwaspadai," ujarnya kepada awak media di Kantor Kementerian Koordinator Perekonomian, Jakarta, Kamis (7/11).
Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo menjelaskan, keputusan mengenai impor pangan diputuskan dalam rapat koordinasi di Kemenko Perekonomian.
"Yang putuskan Menko dari hasil rapat. Bukan Kementan saja, tetapi juga menteri tertentu. Semua orang terlibat dan lihat seperti apa kondisi yang ada," pungkasnya.