Pengiriman komoditas ini dilakukan dengan frekuensi sebanyak 33 kali ke sejumlah negara, terutama ke negara China. Ekspor itu menggenapkan eksportasi produk hortikultura dari daerah itu, dari Januari - Oktober 2019 menjadi 115,6 ton.
Kepala Karantina Pertanian Padang, Eka Darnida Yanto dalam laporan tertulis pada Rabu (6/11) menyebutkan, telah terjadi peningkatan siginifikan, yakni dua kali lipat dibanding total ekspor pada periode tahun 2018 lalu yang hanya 59,7 ton.
Ia mengatakan, berdasarkan data sistem automasi perkarantinaan, IQFAST, negara China menjadi tujuan utama pasar ekspor komoditas ini. Selain itu juga ke sejumlah negara lainnya, seperti Hong Kong, Perancis, Malaysia, Taiwan dan Singapura sebagai langganan tetap manggis Sumbar.
Hal itu sejalan dengan kebijakan Kementerian Pertanian untuk lakukan gerakan masif ekspor dan investasi di bidang pertanian. Mengemban fungsi sebagai fasilitator perdagangan produk pertanian, Badan Karantina Pertanian lakukan berbagai terobosan layanan ekspor cepat.
Terkait untuk manggis, pemerintah daerah di Sumbar telah menetapkan delapan kabupaten dan kota sebagai sentra utama. Masing-masing di antaranya, Kabupaten Limapuluh Kota, Tanah Datar, Solok Selatan, Pesisir Selatan, Sijunjung, Padang Pariaman, Agam dan Kota Padang.