Home Kebencanaan Tanggul Singomerto Jebol karena Pengeprasan

Tanggul Singomerto Jebol karena Pengeprasan

Purwokerto, Gatra.com – Jebolnya tanggul kanal irigasi Singomerto di Kampung Tamansari, Parakancanggah, Banjarnegara, Jawa Tengah menimbun dua rumah, menewaskan satu orang dan melukai dua warga lainnya, Sabtu (2/11) lalu. Ada dugaan jebolnya tanggul dipicu aktivitas manusia.

Kepala Balai Pekerjaan Umum Sumber Daya Air dan Tata Ruang (Pusdataru) Serayu Opak, Suwondo mengatakan, aktivitas manusia, seperti pengeprasan atau mendirikan bangunan akan membuat kekuatan tanggul berkurang. Padahal, saluran irigasi itu berada di atas permukiman. “Seperti di tanggul itu, seperti orang itu kakinya sudah dihitung, Mas. Jadi (aktivitas di tanggul) itu sangat berbahaya sekali,” katanya.

Menurut dia, mengatakan sempadan irigasi tidak boleh diganggu karena akan mengubah fungsinya. Pasalnya, lebar dan ketinggian tanggul sudah dihitung untuk memastikan kekuatan dan keamanan aliran irigasi. Namun, kenyataannya, ada warga yang tanpa izin mendirikan bangunan atau tempat tinggal di tanggul. Tanggul dikepras sehingga mengurangi kekuatannya. Akibatnya, irigasi berisiko jebol.

"Nah, itu makanya dikepras itu bahaya sekali. Idealnya jangan sampai diganggu. Pokoknya tanggul itu kemiringannya harus sesuai dengan rencana,” ujarnya. Karenanya, BBWSO bersama dinas terkait lainnya akan mendata kawasan-kawasan rawan, di mana ada bangunan yang merusak fungsi tanggul. Selanjutnya, pihaknya mempertimbangkan untuk melakukan penertiban.

“Dan, kami dengan teman-teman dari dinas terkait akan menginventarisasi dan mensosialisasikan bahwa tanah-tanah tersebut dalam keadaan rawan. Itu sangat berbahaya sekali,” jelasnya. Suwondo mengemukakan, kini pihaknya fokus pada penanganan tanggul irigasi yang jebol. Disamping itu, Pusdataru juga mendata wilayah rawan untuk dilakukan rehabilitasi.

Diketahui, tanggul irigasi sekunder di Kampung Tamansari, Parakancanggah, Banjarnegara jebol dan memicu longsor yang menimpa dua rumah, Sabtu (2/11) lalu. Satu orang meninggal dunia dan dua lainnya mengalami luka.

Korban atas nama Winoto, warga Pagentan, Banjarnegara. Ia menyewa kost di bangunan ini.

53