Home Kebencanaan Dibangun 1930 Kanal Irigasi Singomerto Tak Pernah Diperbaiki

Dibangun 1930 Kanal Irigasi Singomerto Tak Pernah Diperbaiki

Purwokerto, Gatra.com – Jebolnya tanggul Irigasi Singomerto di Parakancanggah, Kecamatan Banjarnegara, Kabupaten Banjarnegara yang menyebabkan satu orang tewas diduga dipicu aktivitas warga yang merusak atau mengganggu tanggul, pengeprasan dan pendirian bangunan.

Tetapi, di lain sisi, ada kemungkinan faktor lainnya. Pasalnya, sejak dibangun pada masa kolonial Belanda, saluran irigasi ini belum pernah direhabilitasi total. Irigasi Singomerto dibangun pada 1930-an. “Kelihatannya belum pernah ini (diperbaiki),” kata Kepala Balai Pekerjaan Umum Sumber Daya Air dan Tata Ruang (Pusdataru) Serayu Opak, Suwondo.

Dia mengatakan pihaknya telah mengusulkan rehabilitasi total ke pusat. Bahkan, desainnya pun sudah dibuat. Akan tetapi, perbaikan urung terlaksana lantaran pihaknya kesulitan untuk mengeringkan aliran irigasi ini. “Ini itu dibangun sekitar 1930. Sudah tua sekali. Dan kami mau rehablitasi itu sangat sulit, Pak. Sudah diusulkan ke pusat, desain sudah ada, tetapi pengeringannya sangat sulit,” ujarnya.

Irigasi ini mengairi 5.000 hektare sawah yang rata-rata menanam tiga kali per tahun sehingga tidak ada jeda untuk pengeringan. Selain itu, irigasi ini juga menjadi sumber air utama kolam di Banjarnegara. “Karena Singomerto itu kan sangat luas, mencapai 5.000 an hektare. Pola tanam tiga kali, dan kolam banyak sekali,” jelasnya.

Namun, setelah kejadian ini, Pusdataru berencana akan kembali mengusulkan perbaikan lengkap dengan desain pembangunan dan rencana kerja perbaikan. Dia berjanji akan mempercepat proses perbaikan dengan estimasi waktu paling lama sepekan.

Terkait kerusakan yang terjadi akibat tanggul jebol, Suwono mengklaim perbaikan darurat sudah dilakukan. Selanjutnya, tanggul jebol tersebut akan diperkuat dengan cor beton untuk menekan risiko kembali jebol dan longsor. “Kita nanti kalau sudah lima hari pengeringan, itu sudah bau semua. Makanya, kita akan berusaha tiga hari atau berapa, atau maksimal satu minggu lah,” bebernya.

Dia menambahkan, pihaknya juga akan menginventarisasi lahan tanggul yang rawan supaya disterilkan dari bangunan liar penduduk.

997