Jakarta, Gatra.com – Menteri Riset dan Teknologi atau Kepala Badan Riset Inovasi Nasional (Menristek/Kepala BRIN), Bambang Brodjonegoro mengatakan, big data berperan penting di masa mendatang. Nantinya, perusahaan umumnya memerlukan banyak sumber daya manusia (SDM) yang memahami dan fokus terhadap penggambaran volume data besar. 

“Jadi kita harus menciptakan lebih banyak orang yang lebih banyak paham mengenai Information and communications technology (ICT). Untuk big data scientist, kita harapkan mereka mulai menjadikan big data sebagai bagian dari analisisnya. Tidak hanya menggunakan data primer maupun sekunder,” ucap Bambang.

Bambang menuturkan, pemanfaatan big data harus dipastikan mendapatkan perlindungan data atau privasi data. Oleh karena itu, Pemerintah akan memastikan perlindungan privasi yang diurus oleh Kementerian Komunikasi dan informatika (Kominfo). 

“Justru kita ingin memaksimalkan big data secara optimal tanpa mengorbankan privasi. Jadi jangan sampai orang itu resistance atau menolak. Bagaimana pun big data itu merupakan profil kemajuan yang ada di masa depan,” ujar Bambang.

Selanjutnya, Menristek berpesan agar penggunaan data dalam jumlah besar merupakan keharusan. Utamanya kepada peneliti pengembangan big data di bidang studi sosial, ekonomi, dan kebijakan teknologi. 

“Jadi artinya kalau kita ingin studi kita lebih akurat, lebih real time, dan lebih cepat maka solusinya adalah big data. Nah, tentunya masih harus diatur nanti bagaimana akses kepada sumber big data sendiri karena pemiliknya pasti menganggap ini tambang saya. Jadi kalau mau memanfaatkan tambang saya [data] tentunya harus ada aturannya. Artinya dari segi bisnisnya dari segi batasan pemakaian dan seterusnya,” katanya.