Kerinci, Gatra.com – Masyarakat Kayu Aro benar-benar kecewa. Pasalnya, setelah dilakukan pemecahan rekor MURI petik teh massal Rabu (6/11), sampah berserakan tanpa dibersihkan panitia.
Padahal, besok Kabupaten Kerinci akan kembali menjadi tuan rumah even internasional Tour de Singkarak (TdS), akan akan melintasi kawasan Kayu Aro.
“Antara bangga dan marah. Siapa yang bertanggungjawab masalah sampah, apakah kami masyarakat sekitar lagi,” tulis tokoh masyarakat Kayu Aro, Andarno di akun facebooknya.
Dia berharap ke depannya, kegiatan seperti ini harus melibatkan masyarakat. Sebagai pengumpul sampah sudah cukup.
“Jadi juga yang penting ada diajak. Kalau ada panitia yang tidak senang dengan saya silakan kita berdiskusi,” ucap mantan anggota DPRD Kerinci ini.
Keluhan soal sampah tidak hanya kali ini saja. Beberapa kali saat persiapan pemecehan rekor MURI ini, warga juga mengeluh banyak sampah berserakan di lokasi.
Untuk membersihkan sampah tersebut, warga terpaksa kerja sukarela dengan turun ke jalan memungut sampah di jalan.
Pantauan Gatra.com, banyaknya sampah berserakan di lokasi objek wisata tidak hanya terjadi di Kayu Aro. Namun juga terjadi di lokasi lain seperti Danau Kerinci.
Usai pembukaan Festival Danau Kerinci, sampah-sampah seperti bungkusan nasi dan minuman serta sampah lainnya, bertebaran di lokasi objek wisata.