Banda Aceh, Gatra.com - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Kota (DPRK) Banda Aceh Farid Nyak Umar, bersama Komisi IV melakukan inspeksi mendadak ke Rumah Sakit Umum Meuraxa, di Banda Aceh, Rabu (06/11) kemarin.
Inspeksi mendadak sekaligus melakukan kunjungan kerja ini dilakukan untuk melihat kondisi terkini pelayanan dan fasilitas di rumah sakit umum tersebut. Kunjungan ini turut didampingi Wakil Ketua DPRK Banda Aceh, Usman dan Komisi IV membidangi kesehatan.
Dalam kunjungan tersebut rombongan DPRK menemukan berbagai persoalan terkait dengan pelayanan di rumah sakit tersebut, di antaranya masih minimnya ruang rawat inap sehingga pasien membludak di IGD. Hal ini disebabkan pasien yang masuk ke rumah sakit itu melebihi kapasitas yang tersedia. Persoalan kebersihan juga masih menjadi kendala.
"Kita menyaksikan tadi ada pasien yang dirawat di bawah, satu kasur berdua dan ada yang di atas kursi ini tidak boleh dibiarkan apalagi sudah diprediksikan bahwa ini terjadi biasanya di akhir tahun, kami berharap kepada pihak rumah sakit untuk segera menyikapi ini, kata Farid Nyak Umar.
Pada kesempatan itu, Farid Nyak Umar juga mendesak jajaran manajemen rumah sakit untuk segera melakukan pengusulan kekurangan kasur. Di samping juga mengusulkan ruang rawat inap kelas III agar pembludakan pasien di IGD tidak terulang lagi di tahun yang akan datang.
Kemudian tambah Farid, terkait dengan kebersihan di mana terbatasnya jumlah tenaga clening service ini juga tidak boleh dibiarkan. "Jadi coba dicarikan solusi agar ke depan tidak terulang lagi, karena inti dari rumah sakit itu pelayanan dan kebersihan," ujar Farid Nyak Umar yang didampingi wakil Ketua Usman.
Ia juga mendorong RSU Meuraxa memiliki dewan pengawas, Farid melihat peran dan fungsi dari dewan pengawas ini juga masih kurang. Seharusnya dewan pengawas bisa melihat kondisi terkini dan memberikan masukan. Nantinya dewan pengawas bisa turun secara rutin melihat kondisi rumah sakit sehingga nantinya bisa di ambil sikap kemudian dilaporkan kepada pengambil kebijakan.
Sementara itu, Ketua Komisi IV Tati Meutia Asmara mengatakan, banyak sekali persoalan yang ditemukan dalam kunjungan tersebut di antaranya beberapa fasilitas perlu perbaikan kembali.
"Temuan ini menjadi catatan kita bersama karena kedepan akan melakukan pembahasan anggaran maka kita melakukan peninjauan lapangan sejauh mana permasalahan permasalahan yang ditemukan di rumah sakit Meuraxa," kata Tati Meutia Asmara.
Wakil Direktur Umum dan Keuangan RSU Meuraxa dr. Herlina, menyampaikan dalam beberapa bulan ini memang mengalami kekurangan clening service yang hanya berjumlah 50 orang.
Untuk itu, kata dia, pihaknya sudah pernah mengusulkan untuk penambahan namun karena diakhir tahun, belum dikabulkan kemungkinan ini akan ditambah pada awal tahun 2020.