Jakarta, Gatra.com - Asisten Bidang Pemerintahan Setda Biak Numfor, Friets G. Senandi menyatakan, infratruktur di Pulau Biak cukup untuk menyokong pembangunan bandar antariksa skala kecil. Friets mengungkapkan, Biak memiliki lapangan terbang internasional sejak zaman penjajahan Belanda dan juga pelabuhan yang bakal digarap tahun depan, yakni Pelabuhan Samudera.

"Artinya akses udaranya ada akses lautnya ada, terus Biak posisinya strategis di kawasan secara khusus yang berada di posisi Teluk Cendrawasih," kata Friets di kawasan Gading Serpong, Tangerang Selatan, Rabu (6/11). Friets menambahkan, dengan pembangunan itu juga akan memberi dampak terhadap kabupaten lain yang ada di sekitar wilayah Biak. Sebab, semua wilayah dan sarananya akan terkoneksi.

Sebelumnya, Friets juga mengklaim bahwa Biak aman dari konflik, sehingga pembangunan bandar antariksa kecil itu diprediksikan bakal lancar. "Kabupaten Biak Numfor ini kalau bisa dilihat di dalam data dalam konflik-konflik Papua yang terjadi ini dikatakan zona damai. Artinya, kalau ada terjadi konflik kecil-kecil di daerah lain, kita selalu aman," ujar Friets.

Friets melanjutkan, Kabupaten Biak Numfor juga aman karena telah dijadikan pangkalan militer wilayah Timur Indonesia. Mereka terdiri dari TNI Angakatan Darat, Angkatan Udara, Angakatan Laut. "Mungkin kabupaten yang kecil tapi mempunyai 6 jenderal dari mana saja. Kita tidak perlu berpikir, karena cukup aman apalagi Biak dijadikan sebagai basis pertahanan wilayah Timur Indonesia," tandasnya. (Efs)