Jakarta, Gatra.com - Menteri Kesehatan (Menkes) RI, Terawan Agus Putranto kembali mengikuti rapat dengan BPJS Kesehatan dan Komisi IX DPR RI. Dalam agenda rapat ini, Terawan memaparkan sejumlah strategi untuk menekan defisit program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang mencapai Rp32 triliun.
Ia menuturkan, sebagai upaya menurunkan defisit BPJS, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) akan memanfaatkan perusahaan unikorn untuk menangani persoalan ini. Di samping, upaya untuk menaikkan iuran BPJS yang rencananya bakal naik 1 Januari 2020 mendatang.
"Saya akan membuat terobosan dengan mengaktifkan unikorn dalam sisi sosial. Jadi kami ingin, unikorn itu di sisi sosial dan tidak melulu soal bisnis," katanya saat rapat kerja bersama dengan komisi IX DPR RI di Komplek Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (6/11).
Sebelumnya, Kemenkes telah membuat "Sehat Pedia" yakni aplikasi konsultasi dengan ketersediaan 630 dokter yang mau memberikan informasi tanpa dipungut bayaran. Menurutnya, pengembangan unikorn ini dapat memudahkan pelayanan kesehatan dan sebagai tindakan promotif dan preventif.
"Untuk memudahkan, masyarakat bisa mengakses pelayanan kesehatan dari aplikasi "Sehat Pedia". Ini akan dompleng ke unikorn mana saja karena tidak boleh ada monopoli. Syaratnya juga tegas, tidak ada pembayaran paling rendah karena itu sisi sosial yg betul-betul menjadi penekan," imbuhnya.