Jambi, Gatra.com – Mantan Bupati Tanjung Jabung Barat, yang juga Anggota DPR RI, Usman Ermulan kembali membuktikan keseriusannya untuk mengikuti kontestasi yang akan digelar pada September 2020 mendatang.
Usman langsung hadir mengembalikan formulir ke penjaringan Calon Gubernur Jambi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) di kawasan Telanaipura, Kota Jambi, Rabu (6/11) sore. Ia didampingi tim pemenangan disambut pengurus PKB.
"Nantinya tim penjaringan akan melakukan verifikasi terlebih dahulu. Setelah itu, akan ada undangan uji kelayakan dan kepatutan di Jakarta," kata Ketua Tim Penjaringan PKB, Tajudin Hasan.
Usman Ermulan sebelumnya mendaftar ke PKS Jambi, PPP dan Berkarya. Usman adalah Dewan Penasihat DPW PKS Provinsi Jambi. "Saya dua kali menjadi bupati tidak terlepas dukungan PKB. Kini tidak salahnya, kami menggantungkan harapan untuk dilanjutkan kembali," kata Usman.
Usman melihat kondisi Jambi saat ini membuatnya terpanggil mewakafkan diri pada masyarakat Provinsi Jambi yang membutuhkan. "Dengan kondisi Jambi saat ini, kami merasa terpanggil untuk membangun Jambi lebih maju dan sejahtera. Sesuai pengalaman bupati dua periode, anggota DPR RI selama tiga periode," kata Usman.
Berbekal modal ilmu pengetahuan yang di dapatnya, kata Usman, ia ingin mempersembahkan untuk masyarakat, di antaranya bagaimana bisa menggairahkan petani yang saat ini harga karet dan kelapa sawit lagi anjlok.
"Akibat mata rantai yang panjang harga karet di petani hanya sekitar Rp6.500 kemudian di potong menjadi lebih kurang Rp6.000. Sedangkan harga karet kering ditetapkan pemerintah di harga Rp17.000. Ini yang perlu adanya kebijakan pemerintah melalui industri hilir," kata Usman.
Usman bilang, Jambi juga punya potensi sawit besar. Menurut Usman, pembangunan industri hilir sawit tak harus sampai pada pengembangan bahan bakar biosolar akan tetapi berupa produk jadi seperti minyak goreng, sabun, produk kesehatan, kecantikan dan lainnya.
Usman ingin mendorong perusahaan yang ada untuk berani membuka pabrik industri hilir dengan memberikan jaminan kemudahan perizinan dan lainnya. Bahkan keuntungan lainnya dapat menampung banyak tenaga kerja lokal. Dengan demikian, ekonomi wilayah di sekitarnya juga akan terus tumbuh seiring dengan aktivitas yang meningkat.
"Tanpa perhatian pemerintah, petani jadi pihak yang paling dirugikan akibat melemahnya harga tersebut. Kalau terus begini tidak menutup kemungkinan para petani akan semakin banyak menjual total lahannya demi keberlangsungan hidup, ditukar dengan beras," kata Usman.