Jakarta, Gatra.com - Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak sudah di depan mata. Daerah rawan konflik pun sudah dipetakan, salah satu yang rawan adalah wilayah Papua. Hal tersebut disampaikan oleh Panglima TNI, Hadi Tjahjanto saat rapat kerja dengan Komisi I. Menurutnya dari jumlah wilayah yang akan melaksanakan Pilkada serentak dengan 9 provibsi, 37 kota dan 224 kabupaten, Papua termasuk dalam rawan konflik yang paling tinggi.
"Potensi kerawanan dalam pilkada terdapat pada aspek penyelenggaraan, aspek kontestasi dan aspek partisipasi. Adapun daerah yang diperkirakan berpotensi konflik karena isu SARA, konflik horizontal dan politik uang adalah wilayah Papua," papar Hadi di muka rapat Komisi I, Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (6/11).
Hadi menerangkan, rangkaian Pilkada serentak dimulai dari 1 Oktober 2019 sampai dengan 23 September 2020. Ia memastikan TNI akan melakukan pengamanan sesuai dengan tahapan Pilkada
Sedangkan tahapan Pilkada serentak dilaksanakan mulai tanggal 1 Oktober 2019 sampai dengan 23 September 2020 sebagaimana yang dilaksanakan pada pengamanan Pilkada serentak yang lalu, TNI tentunya akan dilibatkan sesuai dengan tahapan Pilkada tersebut. "Guna mengamankan pelaksanaan Pilkada serentak tersebut, TNI menyiagakan personel dan Alutsista untuk perbantuan kepada Polri sesuai dengan Undang-undang dan aturan yang berlaku," kata Hadi.
"Pada pemilu yang lalu TNI mengerahkan kekuatan sebesar 2/3 dari kekuatan yang dikerahkan oleh Polri," tandasnya.