Payakumbuh, Gatra.com - Tanjakan panjang dan berliku Kelok 44, Kabupaten Agam, Sumatera Barat (Sumbar) menanti 84 pembalap untuk menuntaskan balapan jalan raya, Tour de Singkarak (TdS) ke-11 tahun ini. Pendakian paling menantang sepanjang etape ini menjadi ‘titik pembantaian’ bagi para rider.
Persis seperti namanya, Kelok 44 memiliki tikungan tajam sebanyak 44 belokan dengan sudut kemiringan jalur sekitar 45° hingga 60°.
Etape 5 ini mengambil rute Kota Payakumbuh menuju Ambun Pagi, Kabupaten Agam dengan panjang lintasan 206.5 kilometer. Start dari kantor Dinas Pariwisata Kota Payakumbuh pada pukul 10.00 WIB. Para pembalap bakal melintasi kawasan Tugu Adipura, Polsek Akabiluru, Direction Padang Panjang, Sicincin, Direction Lubuk Basung, Sungai Limau, Tanjung Mutiara, Sitimanggopoh, Mesjid Raya Bayur, sebelum kemudian finish di Embun Pagi.
Masing-masing pembalap, tentu saja bakal menerapkan strategi baru untuk mampu menaklukkan lintasan pada etape ini. Selain lebih panjang dan jarak tempuh yang lebih jauh, medan lintasan juga semakin berat. Kawasan Kelok 44 benar-benar menjadi rute pembantaian.
Karakteristik jalur lintasan dengan pendakian yang panjang serta tikungan tajam, bakal banyak menguras tenaga para pembalap. Yang tidak kuat pada lintasan ini, akan tumbang atau gugur.
Meski banyak pendakian, namun race director hanya menetapkan dua titik tanjakan untuk perebutan gelar juara kategori Best Climber Classification yakni di kilometer 33.0 atau lebih tepatnya di Baso dan kilometer 206.5 di Embun Pagi. Sementara untuk titik Sprint, terdapat tiga titik yang berada di Pasar Ibuh, Pasar Sungai Sariak, dan Sungai Limau.