Rengat, Gatra.com - Yogi Pranata memilih kabur dari ruangan komandannya di Markas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) di Pematangreba Indragiri Hulu (Inhu), Selasa (5/11).
Lelaki 27 tahun ini kabur lantaran sudah tak tahan lagi menahan rasa sakit akibat bogem dan tendangan yang dilayangkan oleh komandan peleton (Danton) nya, Raja Hamzah.
Kepada Gatra.com lelaki yang sudah empat tahun menjadi anggota Satpol PP itu cerita, pagi itu dia sedang menjalani dinas rutin di Kantor DPRD Inhu. Lantas sekitar pukul 08:00 Wib, dia dijemput oleh Kanit Provos Satpol PP Inhu, Khairuddin.
"Saya disuruh menghadap Danton Rengat Barat, Raja Hamzah di markas Satpol PP," kata Yogi.
Dapat perintah seperti itu, Yogi langsung bergegas menemui sang Danton di ruang kerjanya. Naas, saat Yogi masuk ke ruangan Raja Hamzah, Yogi langsung diterjang dan kemudian dipukul berkali-kali oleh si Danton.
"Belum sempat dia menyambut tangan yang saya ulurkan, saya sudah langsung dihajar berulang-ulang," ujar Yogi.
Yogi mengaku wajahnya kena bogem hingga tujuh kali dan perutnya kena tendang. Saat itu Raja memakai sepatu PDL bertapal besi. Tak tahan diperlakukan begitu, Yogi kabur menyelamatkan diri.
Yogi pun melaporkan kejadian ke Polsek Rengat Barat. "Saya manusia, Pak, bukan binatang yang harus disiksa seperti itu," rutuk Yogi.
Kapolsek Rengat Barat, Kompol Tigor Hutagaol mengaku sudah menerima laporan dugaan penganiayaan yang dialami Yogi.
"Pelapor sudah kita mintai keterangan, sembari menunggu hasil visum dari RSUD. Lalu untuk terlapor nanti juga akan kita periksa," ujarnya.
Memang kata Hutagaol, secara kasat mata terlihat luka memar pada pipi kiri, bibir atas dan bawah Yogi.
Reporter: Jason Sandroman