Home Politik Pemerintah Sebut PRK Berdampak pada Pertumbuhan Ekonomi

Pemerintah Sebut PRK Berdampak pada Pertumbuhan Ekonomi

Jakarta, Gatra.com - Kepala Sub Direktorat Lingkungan Hidup Deputi Bidang Kemaritiman dan dan Sumber Daya Alam Kementerian Perencanaan dan Pembangunan Nasional/Bappenas, Sudhiani Pratiwi mengatakan Pembangunan Rendah Karbon (PRK) berdampak pada pertumbuhan ekonomi, selain dari memberikan pengaruh pada lingkungan dan sosial.

"PRK adalah sebuah paradigma pembangunan baru yang mendorong pertumbuhan ekonomi dan sosial melalui kegiatan pembangunan beremisi GRK rendah dan optimalisasi eksploitasi SDA,” katanya saat ditemui di kawasan Jakarta Selatan, Selasa (5/11).
 
Sudhiani menyebut adanya kajian Bappenas dalam Low Carbon Development Initiative Report, proyeksi pertumbuhan ekonomi enam persen pada 2045, seraya menurunkan kemiskinan, ciptakan lapangan kerja dan kurangi polusi udara.

Dikatakan, dari segi sosial, PRK berpengaruh pada tingkat kemiskinan ekstrem turun menjadi 4,2 persen; menciptakan lapangan pekerjaan baru sebanyak 15,3 juta; peningkatan taraf hidup serta mengatasi kesenjangan gender. Sedangkan, sisi ekonomi berdampak pada pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 6 persen per tahun, rasio inventasi terhadap PDB yang dibutuhkan lebih rendah, dan tambahan PDB lebih dari 5,4 triliun dollar. 

"Sementara dari sudut pandang lingkungan, PRK dapat mencegah hilangnya 16 juta hektare (ha) lahan hutan, mengurangi 40.000 kematian per tahun akibat polusi, perbaikan kualitas udara serta emisi Gas Rumah Kaca (GRK) berkurang 43 persen," katanya.

Sudhiani mengatakan PRK masuk dalam draft Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024, yaitu untuk membangun lingkungan hidup, meningkatkan ketahanan bencana dan perubahan iklim. Dengan lima kegiatan prioritas yaitu pembangunan energi berkelanjutan, pemulihan lahan berkelanjutan, penanganan limbah, pengembangan industri hijau dan rendah karbon pesisir dan laut.

116

KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR