Palembang, Gatra.com – Siswa SMA Negeri 17 di Palembang ini berhasil meraih juara pertama dalam ajang karya siswa peringatan Hari Nusantara ke 19, Senin (4/11). Dalam inovasi ciptaannya, para siswa menciptakan alat pembersih perairan yang terinspirasi dari sistem kerja tangga eksalator.
Guru Pembimbing, Widya Grantina mengatakan penciptaan alat tersebut hanya memakan waktu beberapa hari, sebelum mengikuti kompetisi yang diselenggarakan oleh Dinas Perikanan Sumsel ini. Penciptaan alat yang terdiri dari dua bagian ini, akan mampu menampung puluhan ton sampah tergantung pada kapasitas alat yang diciptakan.
Alat bernama Marine Debvris Escalator (MDE) terdiri dari dua bagian, yakni mesin putar yang system kerjannya seperti mesin tangga ekskalator dan bagian lainnya ialah bak penampungan yang dipakai sebagai tempat tampung sementara sebelum sampah dibawa ke daratan.
“Alatnya sederhana diciptakan. Sistem kerjanya menggabungkan mesin putar dan wadah penampungan. Kegunaanya sebagai alat pembersih sampah di kawasan perairan,” katanya, Senin (4/11).
Pada alat keruk yang terdiri dari garpu pengait yang berfungsi sebagai penyaring sampah, sampah-sampah diangkut dengan bergantian lalu ditumpahkan ke dalam wadah berbentuk segiempat yang berada di belakang mesin keruk.
“Alat ini sangat fleksibel, bisa dibuat sesuai dengan permintaannya. Alatnya bisa dibuat dalam ukuran kecil atau lebih besar. Alat ini juga bisa dikembangkan dengan teknologi lainnya, guna penyempurnaan,” sambung dia.
Adapun pada alat ini juga terdapat beberapa komponen yang berasal dari bahan alami, seperti kain gelam, konfiber, pengunaan bahan bakar ramah lingkungan dan beberapa alat lainnya. Saat difungsikan di kawasan perairan, alat ini juga akan dipengaruhi kuat arus air, dan keseimbangan media terapung. “Alat ini juga dilengkapi teknologi sensor beban yang memberi penanda batas limit kapasitas sampah yang telah tertampung. Jika sensor ini menyala, berarti tampungan wadah sudah harus menepi dan memindahkannya ke daratan,” pungkasnya.
Menaggapi temuan alat ini, Menteri KKP, Edhy Prabowo menyatakan akan menindaklanjuti temuan alat tersebut. Menurutnya, penggunaan alat yang efesien akan sangat membantu guna melestarikan kawasan perairan dari polutan sampah.
“Di kementrian kami ada badan litbag, karena memang banyak teknologi yang mahal, namun siswa-siswa mampu menciptakan dengan lebih ringkas dan terjangkau. Temuan ini akan ditindaklanjuti,” ucapnya.