Jakarta, Gatra.com - Wakil Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) John Wempi Wetipo menuturkan, pembangunan infrastruktur dan sumber daya alam (SDA) masih menjadi perhatian Pemerintahan Jokowi dalam lima tahun ke depan. Tujuannya untuk menyukseskan visi Indonesia 2045 menjadi negara maju berpendapatan tinggi.
"Ini tidak mungkin terwujud tanpa pembangunan infrastruktur [dan] percepatan pembangunan infrastuktur," kata Wempi saat memberikan sambutan pidato di acara Konferensi Nasional Teknik Jalan (KNTJ) Ke-10, di Hotel Mercure, Jakarta, Selasa (5/11).
Maka dari itu, Wempi mengatakan, prioritas kebijakan pembangunan nasional, khususnya pembangunan jalan guna mendukung kegiatan ekonomi. Ini sebagai langkah meningkatkan dukungan konektivitas bagi peningkatan pelayanan sistem logistik nasional dan penguatan daya saing global.
"Bapak Presiden bahkan menekankan pentingnya pembangunan infrastruktur yang menghubungkan kawasan produksi dengan kawasan distribusi. [Hal tersebut] mempermudah akses ke kawasan wisata, yang mendongkrak lapangan kerja, dan mengakselerasi nilai tambah bagi perekonomian rakyat," tuturnya.
Menurutnya, hal ini menjadi tantangan untuk bekerja bersama mewujudkan visi Presiden. Sementara itu, dalam lima tahun terakhir, Pemerintah telah membangun 1.000 km jalan tol, 3.387 km jalan baru, dan 330 unit jembatan gantung.
Selanjutnya, berdasarkan Visium PUPR 2030 dalam lima tahun ke depan, Pemerintah akan membangun 1.500 km jalan tol, 2.500 km jalan baru, dan 60.000 m jembatan baru/ flyover, yang difokuskan untuk mendukung kawasan tertinggal, kawasan industri, perkotaan, dan destinasi wisata. Menurutnya, destinasi wisata prioritas termasuk dukungan rencana pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) di Kalimantan Timur.
"Dalam rangka pembangunan IKN di Kalimantan Timur, saya berharap agar HPJI dapat memberikan kontribusi. [Terutama] untuk membangun jaringan jalan yang efektif dan efisien serta manusiawi, sehingga IKN dapat menjadi hunian yang ramah lingkungan," katanya.