Jakarta, Gatra.com - Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Republik Indonesia mengadakan kegiatan International Workshop on Crops for Peace (IWCP 2019). IWCP 2019 sendiri akan menjadi wadah sharing experience dan best practices mengenai penciptaan perdamaian atau penyelesaian konflik dengan solusi yang berlandaskan pertanian.
"Indonesia bagian dari solusi damai internasional. Ini masuk dalam konstitusi kita. Seperti banyak negara, kami percaya, damai adalah aspek multidimensi. Sejarah kami, damai adalah sesuatu yang harus kami temukan," kata Wakil Menteri Luar Negari RI, Mahendra Siregar daalm pidato pembukaan di Majapahit Room, Hotel Borobudur, Jakarta (5/11).
Mahendra menjelaskan bahwa masih banyak orang di dunia yang menderita kelaparan dan banyak dari mereka tinggal di wilayah konflik. Indonesia sendiri memiliki prioritas untuk menciptakan perdamaian dunia. Apalagi Indonesia juga duduk sebagai anggota Dewan HAM di PBB.
Selain itu, acara ini juga membahas wacana untuk mendorong hasil produksi pertanian negara-negara berkembang agar bisa dikonsumsi oleh dan diperjual-belikan oleh negara berkembang sendiri. "Untuk memastikan bahwa kita memproduksi, melindungi, menciptakan pasar dan bertransaksi, demi menciptakan sirkulasi produksi pertanian yang berkelanjutan dan terjangkau," tambah dia.
IWCP 2019 merupakan salah satu kegiatan Indonesia dalam mengisi Keanggotaan Tidak Tetap di Dewan Keamanan PBB periode 2019-2020. Acara ini terkait dengan salah satu prioritasnya untuk mensinergikan perdamaian dan kemanan internasional dengan pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs).
Workshop yang merupakan hasil kerja sama antara Pemerintah Indonesia, Pemerintah Kolombia, dan United Nations Development Program (UNDP) Indonesia ini menghadirkan para pembicara dari Indonesia, Kolombia, Filipina, Ghana, Ethiopia, UNDP, dan United Nations Peace Building Support Office, New York.