Jakarta, Gatra.com - Di tengah ancaman resesi global yang diprediksi akan terjadi pada 2020 mendatang, pertumbuhan ekonomi Indonesia dinilai masih tergolong aman jika dibandingkan dengan negara-negara lainnya. Hitung-hitungan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), ekonomi Indonesia masih akan tumbuh sebesar 5-5,1 persen hingga akhir tahun.
"Kalau dilihat dari sisi industri dan makro, Indonesia masih aman dengan pertumbuhan ekonomi 5-5,1 persen. Bandingkan dengan pertumbuhan ekonomi dunia yang hanya 3,5 persen. Pertumbuhan ekonomi Indonesia masih tertinggi ketiga di G20," kata Direktur Eksekutif LPS, Fauzi Ichsan saat ditemui di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin (4/11).
Menurut Fauzi, amannya kondisi ekonomi Indonesia, dikarenakan nilai tukar rupiah yang hingga kini pergerakannya masih stabil. Kemudian, diikuti oleh pemangkasan suku bunga acuan oleh bank sentral Amerika Serikat, The Federal Reserve atau The Fed.
Baca Juga: Ekonomi Global Tak Pasti, Bank Sentral Kompak Wait And See
Selain itu, penyebab lainnya ialah penurunan suku bunga acuan yang dilakukan oleh Bank Indonesia, yang hingga pekan lalu, telah memangkas suku bunga sebanyak 100 basis poin (bps).
"Sampai kuartal IV tidak akan berubah banyak karena memang pertumbuhan ekonominya stabil. Hal yang menjadi support buffer perbankan itu kan pertumbuhan ekonomi ditambah turunnya suku bunga global dan suku bunga rupiah, serta stabilnya kurs," ujar Fauzi.
Sementara itu, pihaknya memproyeksi suku bunga acuan The Fed akan tetap rendah di 2020. Sebab, masih ada kemungkinan bank sentral itu akan kembali menurunkan suku bunga sebanyak 25 bps. Karenanya, menurut dia, masyarakat Indonesia masih bisa tetap merasa aman, dengan pertumbuhan ekonomi negara, paling tidak hingga dua tahun mendatang.
Baca Juga: Brexit Tak Kunjung Usai, Prospek Ekonomi Inggris Makin Suram
"Bahkan pelaku pasar masih memperkirakan bisa turun lagi 25 bps. Kalau kita lihat suku bunga acuan bank sentral Eropa, Tiongkok, Jepang, akan tetap stabil. Sehingga suku bunga global setahun ke depan akan tetap rendah," tegasnya.
Sebelumnya, banyak ekonom yang memprediksikan ekonomi Indonesia hanya akan tumbuh di angka 5 persen, hingga akhir tahun. Bahkan, ada pula yang mengatakan, ekonomi Indonesia akan tumbuh di bawah 5 persen. Hal itu dikarenakan, pertumbuhan ekonomi dunia yang semakin mengalami perlambatan.