
Jakarta, Gatra.com - Anugerah Aparatur Sipil Negara (ASN) 2019 yang diadakan oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB) telah memasuki tahap penjurian 5 besar untuk kategori ASN Inspiratif. Kelima ASN tersebut memiliki inovasi tersendiri yang membuat dewan penjurian sedikit kesulitan untuk menyaring ke tahap 3 besar.
Deputi Bidang SDM Aparatur, Kemenpan RB, Setiawan Wangsaatmaja mengatakan penilaian Anugerah ASN 2019 lebih ketat dari sebelumnya. Sebab ada beberapa Menteri yang memberikan masukan terkait penghargaan tersebut.
“Kriterianya masih sama, cuman lebih ketat. Beberapa Menteri mengusulkan, apabila tidak ada yang memenuhi persyaratan minimum lebih baik jangan ada, intinya jangan menurunkan kualitas. Tahun ini dari sisi kriteria ini lebih ketat dan lebih fokus sehingga tidak terjadi penurunan kualitas,” jelas Setiawan di Media Center Kemenpan RB, Jakarta, Senin (4/11).
Berikut 5 nama dari kategori ASN inspiratif yang lolos tahap 5 besar penjurian.
Kandidat pertama adalah Dr. dr. Virna Dwi Oktariana, Sp.M (K) dari Kementerian Kesehatan yang merupakan dokter spesialis mata di RSUPN Cipto Mangunkusumo. Virna membuat penemuan implan glaukoma yang lebih bersahabat. Implan tersebut diberi nama Virna Glaucoma Implant yang saat ini tengah dikembangkan bersama dengan PT Rohto Laboratories Indonesia. Saat ini, Virna juga berprofesi sebagai pengajar di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Kandidat kedua adalah dr. Antonius Oktavian Ibo Ilambra dari Kementerian Kesehatan. Antonius memiliki program yang dinamakan Rumah Sobat atau Rumah Siap Obat dan Bekali Orang Kusta Keterampilan. Rumah Sobat merupakan layanan terpadu untuk kusta bagi masyarakat di Jayapura, Papua. Selain itu Antonius juga membuat inovasi penelitian yang berbasis pada pelayanan kusta anak yang bernama Cinta Sobat yaitu Cari dan Temukan Kusta Siap Obati.
Kandidat berikutnya adalah dr. Nani Yulia dari Kepolisian Republik Indonesia yang merupakan Dokkes di Polda Jawa Tengah. Nani Yulia membuat inovasi berupa Ambulance Motor dan Unit Pelayanan Terpadu Kekerasan Seks pada perempuan dan anak di Poliklinik Polres Brebes. Pada tragedi kemacetan panjang di Brexit atau pintu keluar tol Brebes 2016 lalu, Nani menggagas Ambulance Motor agar bisa memberikan pertolongan pada situasi tersebut. Selain itu Nani juga mendirikan Unit Pelayanan Terpadu Kekerasan Seks pada perempuan dan anak di Poliklinik Polres Brebes.
Kandidat keempat adalah Hoerudin, S.P, M.Food.St, Ph.D. dari Kementerian Pertanian. Hoerudin pernah mendapatkan penghargaan "Second Prize" pada Asia Nanotech Camp ke 6 pada 2013 yang diselenggarakan oleh Asia Nano Forum. Ia membuat inovasi unggulan berupa teknologi produksi nanobiosilika cair yang terbuat dari limbah sekam padi.
Kandidat terakhir adalah Jaya Setiawan Gulo yang merupakan satu di antara inisiator Customs Declaration Online (CDO)di Bea Cukai Kualanamu, Sumatera Utara. CDO ini disebut sebagai aplikasi terintegrasi pertama di dunia yang dapat menghubungkan data penumpang, pemeriksaan barang, jumlah pengenaan pajak, hingga pembayaran pajak dengan kode billing. Selain itu Gulo juga menciptakan organisasi sosial bernama The School Projects yang melibatkan puluhan PNS muda, untuk mengedukasi dan memberikan perlengkapan sekolah ke lebih dari dua ribu anak di Sumatera Utara, hingga Papua.
“Kami akan memberikan reward yang sesuai dengan apa yang sudah mereka korbankan selama pengabdiannya. Sebagai bocoran, Kepala BKN itu termasuk dalam salah satu dewan juri. Jadi jika memenuhi persyaratan, akan ada pemberian kenaikan pangkat istimewa untuk yang menerima anugerah nanti,” tutup Setiawan.