Tegal, Gatra.com - Dinas Kesehatan Kota Tegal, Jawa Tengah memanfaatkan teknologi informasi untuk memantau Indeks Keluarga Sehat mulai dari tingkat keluarga hingga kota. Inovasi pelayanan publik tersebut dinamai Sigasik yakni Sistem Informasi Keluarga Sehat terintegrasi Sistem Informasi Kesehatan.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Tegal, Sri Prima Indraswari mengatakan Sigasik merupakan aplikasi sistem informasi yang memberikan informasi status kesehatan keluarga berdasarkan 12 indikator.
Inovasi untuk mendukung smart city diintegrasikan dengan Sistem Informasi Manajemen Puskesmas (Simpus) dan diterapkan di seluruh puskesmas di Kota Tegal.
"Integrasi Sigasik dengan Simpus memungkinkan petugas kesehatan mengetahui status kesehatan keluarga pasien yang berobat ke puskesmas sehingga memudahkan petugas dalam memberikan diagnosa," kata Prima kepada Gatra.com, Senin (4/11).
Prima menjelaskan terdapat 12 indikator yang menjadi dasar informasi status kesehatan keluarga di Sigasik yakni keluarga mengikuti program KB; ibu melakukan persalinan di fasilitas kesehatan; bayi mendapat imunisasi dasar lengkap; bayi mendapat ASI eksklusif; balita dipantau pertumbuhannya; dan penderita TB mendapat pengobatan standar.
Indikator lain yakni penderita hipertensi melakukan pengobatan teratur; penderita ODGJ mendapat pengobatan dan tidak terlantar; anggota keluarga tidak ada yang merokok; sudah menjadi anggota JKN; akses sarana air bersih; serta akses jamban sehat.
"Ditambah dua indikator tambahan yaitu penderita DM (diabetes melitus) mendapatkan pelayanan sesuai standar dan anggota keluarga usia 15 sampai 59 tahun mendapatkan skrining kesehatan," ujarnya.
Menurut Prima, dengan Sigasik, akan terpantau Indeks Keluarga Sehat (IKS) mulai dari per Kepala Keluarga, RW, kelurahan, hingga kota.
"Akan tampak IKS tergolong tidak sehat, pra sehat, atau sehat. Setelah diketahuinya IKS, maka akan dilakukan intervensi kesehatan untuk meningkatkan IKS," tandasnya.