Washington DC, Gatra.com - Bank-bank sentral dari berbagai negara kompak mengambil sikap untuk wait and see, menyusul keputusan bank sentral Amerika Serikat, The Federal Reserve atau The Fed untuk memangkas kembali suku bunga, sebesar 25 basis poin, pada minggu lalu.
Seperti dilansir Reuters, Minggu (3/11), sikap wait and see diambil, sembari menanti hasil dari pemangkasan suku bunga. Tidak hanya oleh The Fed, tapi juga oleh bank-bank sentral lainnya, yang mengikuti langkah The Fed, dengan tujuan untuk mencegah perlambatan ekonomi di masa mendatang, baik global maupun di masing-masing negara.
Tren pemangkasan suku bunga sendiri dimulai oleh The Fed, yang kemudian diikuti oleh Australia, Brazil, Filipina, dan masih banyak negara lainnya. Hasilnya, selama beberapa bulan terakhir, biaya pinjaman pada bank juga ikut menurun.
Meski banyak bank sentral yang melakukan prmangkasan suku bunga, tapi sebenarnya tiga bank sentral terbesar di dunia, The Fed, Bank Sentral Eropa atau European Central Bank (ECB) dan Bank Sentral Jepang atau Bank of Japan (BOJ) memutuskan untuk tidak tergesa-gesa dalam melakukan pemangkasan suku bunga, terutama di Eropa dan Jepang. Dimana di negara-negara itu pertumbuhan ekonomi sudah berada di titik negatif.
Pekan lalu, The Fed telah melakukan pemangkasan suku bunga, yang mana pemangkasan itu adalah ketiga kalinya, sejak Juli tahun ini. Namun, setelah melakukan pemangkasan suku bunga, para pejabat The Fed mengumumkan, bahwa pemangkasan tersebut kemungkinam adalah yang terakhir kali dilakukan The Fed tahun ini.
Sedangkan di Eropa, pejabat ECB mengatakan, mereka belum memutuskan, kapan akan melakukan pemangkasan suku bunga lagi, setelah sebelumnya mengambil langkah itu pada September kemarin. Meskipun perekonomian di sana saat ini tengah dijungkir balikkan oleh keadaan politik, yang juga tak menentu karena Brexit Inggris.
Lain halnya dengan Jepang, bank sentral Jepang saat ini memutuskan untuk tidak melakukan pemangkasan suku bunga. Sebaliknya, mereka akan bertahan selama mungkin untuk tidak memangkas lebih banyak suku bunga, meski pertumbuhan ekonomi negara itu tergolong memprihatinkan.
Berbeda dengan di tiga negara tersebut, di negara-negara berkembang, mereka justru berlomba-lomba untuk mengambil langkah pelonggaran, dengan memotong suku bunga, sejak Agustus hingga Oktober kemarin.
Sementara itu, tren pemangkasan suku bunga oleh bank-bank sentral di berbagai negara disebabkan oleh perlemahan ekonomi yang saat ini tengah melanda dunia. Salah satu penyebab terbesarnya ialah perang dagang antara Amerika Serikat dan Cina.