Dhahran, Gatra.com - Saudi Aramco, perusahaan minyak terbesar di Arab Saudi telah resmi melantai di bursa domestik, dengan membuka penawaran perdananya (IPO), pada Minggu (3/11) lalu. Pada proses IPO itu, Aramco sekaligus mengumumkan spesifikasi saham yang akan ditawarkan beserta harga dan tanggal peluncuran saham tersebut.
Seperti dilansir Reuters, beberapa pihak menyambut pencapaian itu dan keuntungan yang akan didapat Aramco. Pada Senin (4/11), para Bankir menilai, perusahaan kemungkinan akan mendapatkan tambahan pemasukan sekitar US$ 1,5 triliun. Angka ini lebih rendah dibandingkan prediksi Putra Mahkota Mohammed bin Salman yang memperkirakan peningkatan sekitar US$2 triliun.
Sementara itu, seorang pejabat Aramco mengatakan, perusahaan setidaknya dapat meningkatkan pendapatan, dari yang semula US$20 miliar menjadi US$ 40 miliar, dengan menawarkan 1% sampai 2% saham mereka. Oleh karena itu, apabila mereka berhasil menawarkan seluruh saham, secara otomatis Aramco akan mengalahkan rekor perusahaan e-commerce asal Tiongkok, Alibaba (BABA.N), yang berhasil mendapatkan US$25 miliar dari penawaran sahamnya, di tahun 2014 silam.
"Hari ini adalah kesempatan yang tepat bagi investor baru untuk mendapatkan manfaat dari kemampuan Aramco untuk mencapai keuntungan mereka, dan meningkatkannya dalam jangka panjang," kata Ketua Aramco, Yasir al-Rumayyan, pada konferensi pers di kantor pusat perusahaan di kota Dhahran, Minggu (3/11).
Rumayyan melanjutkan, perusahaan berencana menghabiskan selama 10 hari ke depan untuk berbicara dengan para investor dan menyuarakan minat mereka. Sementara itu, kisaran harga saham akan mengikuti nantinya.
Tidak hanya melantai di bursa domestik, Aramco juga memiliki target melantai di bursa internasional. Meski begitu, Rumayyan tidak menjelaskan kapan rencana tersebut akan terealisasi.
Seperti diketahui, IPO yang dilakukan Aramco dirancang untuk mendorong agenda reformasi ekonomi ambisius dari Pangeran Mohammed. Ia menginginkan adanya peningkatan pendapatan Aramco hingga miliaran dollar, untuk membangun industri non-energi dan mendiversifikasi aliran pendapatan. Hal itu dibenarkan oleh CEO Black Gold Investor, Gary Ross.
"Menjual sebagian kecil Aramco di pasar captive memberi KSA (Kerajaan Arab Saudi) lebih banyak kontrol untuk menopang nilai Aramco di atas nilai wajarnya," kata dia.