Jambi, Gatra.com - Ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Provinsi Jambi, Usman Ermulan, menyayangkan langkah Pemprov Jambi yang akan membeli karet dari luar daerah untuk uji coba proyek infrastruktur di daerah itu.
"Kalau masih menggunakan karet luar, sebaiknya percobaan jangan dilakukan di Jambi. Karena tak ada manfaat bagi petani, tadinya petani berharap adanya angin segar dari pemerintah," kata Usman, Minggu (3/11).
Usman bilang, langkah pemerintah ini justru meresahkan petani. Pemerintah semakin tak memikirkan nasib mereka. Terlepas masih uji coba, kata Usman, anggaran yang digunakan membantu para petani yang menanti adanya peningkatan permintaan karet yang harganya sedang anjlok. Menurut Usman, seharusnya pemerintah menggairahkan para petani melalui peningkatan pendapatan dan kesejahteraan para petani.
"Yang diuji coba adalah karet lokal, bukan karet luar. Jadi untuk apa karet yang ada di Jambi saat ini," kata mantan Bupati Tanjung Jabung Barat itu.
Usman menegaskan, sikap pemerintah ini semakin mengancam kelangsungan petani. Tidak menutup kemungkinan para petani karet akan semakin banyak menjual total lahannya demi keberlangsungan hidup. "Petani terus menunggu janji pemerintah yang akan membeli di harga lebih tinggi. Langkah Pemprov Jambi sebenarnya menolong petani, tapi seperti membunuh para petani. Anjloknya harga sekarang saja, tak cukup mereka untuk makan," kata Usman, yang juga mantan Anggota DPR RI.
Jika hanya untuk uji coba, lanjut Usman, pemprov cukup menguji di laboratorium yang dimiliki pemerintah tanpa harus mengeluarkan dana dari APBD. "PU-kan punya labor. Sedangkan hasil uji coba di labor, biasa mengukur daya tahan aspal yang digunakan," kata Usman.
"Uji coba tak perlu terlalu besar sampai Rp600 juta. Dana segitu bisa membeli mesin walaupun harga mesin mencapai dua dan tiga kali lipat dari Rp600 juta, tidak masalah. Hasilnya juga akan dinikmati oleh petani karet Jambi," ucap Usman.
Sementara itu, Pemprov Jambi mengaku uji coba aspal karet tak berdampak ke petani. Pasalnya, volume pengerjaan masih terbilang sangat kecil karena sebatas uji coba sepanjang 300 meter. "Untuk tahun depan kita upayakan melibatkan karet petani Jambi," kata Karo Humas dan Protokol Provinsi Jambi, Johansyah.
Untuk diketahui, Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Provinsi Jambi akan membangun aspal bercampur karet di jalur dua arah di depan kampus UIN di Telanaipura, Kota Jambi. Proyek senilai Rp600 juta telah menetapkan pemenang lelang. Menurut pemprov, pembangunan ini cuma membandingkan kualitas jalan berbahan aspal biasa dengan yang berbahan aspal karet.
Dengan demikian, pemprov membeli bahan jadi untuk langsung dipasang di jalan. Tanpa membeli karet Jambi. Jalur pertama menggunakan aspal karet, sementara jalur yang di sebelahnya menggunakan aspal biasa. "Alat pengolahan aspal karet di Jambi belum ada. Tahun ini baru uji coba," kata Johansyah.