Bandar Lampung, Gatra.com - Bagi wisatawan lokal maupun dari luar daerah pecinta keripik pisang khas Lampung, kawasan Gang PU merupakan surga untuk berburu keripik pisang berbagai cita rasa dengan harga terjangkau dan kualitas terjaga.
Lebih dari 30 gerai keripik pisang di sepanjang Jalan Pagar Alam yang dijadikan kawasan kampung UKM Sentra Keripik Bandarlampung tersebut.
Saat liburan tiba sudah menjadi pemandangan biasa toko-toko khas oleh-oleh di kawasan itu selalu di serbu pengunjung. "Biasanya hari libur pembeli banyak, mereka belanja disini karena harga keripik pisang di sini lebih terjangkau dan banyak pilihan rasa dibanding swalayan, soal rasa kami berani bersaing, " ujar Miya pemilik salah satu toko keripik pisang di Gang PU, Minggu, 03/10.
Keripik pisang khas Gang PU umumnya dibandrol dengan harga berkisar 45.000 - 50.000 rupiah per kg, namun terdapat juga berbagai ukuran kemasan dengan harga yang berbeda.
"Walaupun kami rata-rata industri rumahan, namun keripik kami dijamin rasa, tidak keras dan tidak mudah hancur, rasanya juga bervariasi, ada keripik rasa cokelat, jagung, green tea, orijinal, keju, susu, stroberi, melon, balado, jagung bakar, kopi, moka dan durian," jelas Miya.
Bahkan, lanjut Miya, para pemilik toko juga berinovasi dengan bentuk keripik pisang terbaru, yang semula irisan panjang menjadi irisan bentuk irisan tipis seperti keripik kentang.
"Kalau biasanya keripik pisang dengan perasa bubuk, sekarang Inovasi produk terbaru kami adalah banana chips melted, dengan perasa berbentuk cair, misalnya coklat melted, green tea melted, dan rasa lainya " sambungnya.
Miya mengaku kendati kondisi perekonomian masyarakat terasa lesu, namun masih tetap ada pengunjung yang belanja di tokonya. "Ya sekarang memang gak terlalu ramai, tapi tiap hari ada saja yang datang, biasanya dari luar kota sengaja mampir cari oleh-oleh " kata Miya.
Begitu pula dengan Sahrul, pelaku usaha keripik di lokasi yang sama, mengatakan usaha keripik pisang Gang PU saat ini sudah bersaing dengan tempat penjualan oleh-oleh Lampung yang mulai berjamur di berbagai tempat.
"Sekarang sudah banyak, tidak hanya di Gang PU, di Teluk di Panjang semua jual keripik, jadinya pembeli terbagi," ucap Sahrul.
Sahrul mengatakan para penjual di kawasan tersebut sebenarnya tidak hanya menjual keripik pisang sebagai oleh-oleh khas Lampung, namun ada juga keripik singkong, ubi, lempok durian (dodol) dan lainya.
Sedangkan untuk buah pisang, sebagai bahan utama keripik, menurut Sahrul sebagian besar pelaku usaha mengandalkan bahan baku buah pisang hanya dari wilayah Lampung.
"Biasanya buah pisang dari Tanjung Bintang dan Kalianda, ada juga dari Pringsewu, namun ini karena cuaca pasokan sering berkurang," lanjutnya.
Sementara itu Risna seorang pengunjung sentra keripik Gang PU mengaku senang berburu keripik di kawasan tersebut. "Keripiknya enak, lembut, banyak pilihan, tokonya juga banyak jadi bisa sekalian keliling, saya sudah sering beli untuk oleh-oleh keluarga kalau pulang," ujar Risna seraya menyicipi keripik
Pelaku usaha keripik di Gang PU sebagian besar adalah industri rumah tangga dan usaha mikro yang mulai menggeliat sejak 2003, namun hanya beberapa toko yang berhasil menjadi usaha besar dan memiliki brand sendiri.
Sejak 2008 silam pemerintah Kota Bandar Lampung menjadikan kawasan Gang PU Jalan Pagar Alam sebagai pusat oleh-oleh keripik pisang khas Lampung.