Jakarta, Gatra.com- Untuk menggencarkan sikap anti kekerasan terhadap perempuan dan anak, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) I Gusti Ayu Bintang Darmawati meminta para pemuka agama untuk berperan aktif. Disamping mengamalkan nilai-nilai keagamaan para pemuka agama juga mengambil peran penting dalam melawan hal tersebut.
Demikian hal tersebut disampaikan oleh Bintang saat membuka acara Gerak Jalan Kerukunan yang dilaksanakan dalam rangka perayaan HUT ke-55 tahun Parisadha Budha Dharma Niciren Syosyu Indonesia (NSI) di depan Kantor Kementerian Agama JL MH Thamrin, Jakarta, Minggu (3/11). Baca juga: Perlu SOP dalam Penanganan Korban Kekerasan Perempuan
"Untuk para tokoh agama, saya mohon didukung supaya tokoh agama lebih meningkatkan perannya. Selain memiliki peran untuk meningkatkan nilai-nilai keagamaan kepada para umatnya, saya yakin tidak ada satupun agama ajarkan kekerasan ke perempuan dan anak. Kami mohon dukungannya sehingga ke depan bisa tekan kekerasan perempuan dan anak," ungkap Bintang.
Tidak hanya berpesan untuk menggencarkan anti kekerasan terhadap perempuan dan anak, Bintang juga membahas soal kebhinekaan. Sebagai minoritas yang menganut agam Hindu, ia menilai dirinya merasa nyaman di negara yang memang mayoritas beragama muslim. Baca juga: Komnas Perempuan-Grab Kolaborasi Cegah Kekerasan Perempuan
"Saya agama Hindu yang minoritas di Indonesia, karena mayoritas muslim. Tapi saya merasa nyaman berada di Indonesia. Artinya keberagaman, kebhinekaan sudah terjamin baik," imbuh Bintang.
Sebagai informasi, dalam kegiatan Gerak Jalan Kerukunan tersebut terdapat sekitar 5.000 orang peserta yang terdiri dari berbagai macam umat beragama. Selain itu, 80% dari peserta yang ikut merupakan perempuan dan anak-anak. Oleh karena itu, Bintang mengaku bangga dengan keikutsertaan tersebut. Baca juga: Dukung Keberagaman, NSI Ajak Gerak Jalan Antar Umat Beragama