Slawi, Gatra.com - Suhu panas yang melanda sejumlah daerah pada musim kemarau tahun ini menginspirasi siswa SMP Muhammadiyah 1 Adiwerna, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah membuat sunblock atau tabir surya dari eceng gondok. Sunblock ini dinamai NadhiMa yang terinspirasi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim.

Pembuatan sunblock dipraktekkan langsung para siswa di ruang laboratorium sekolah, Sabtu (2/11). Sebanyak 12 siswa dari kelas 7, 8, dan 9? dibagi dalam empat kelompok. Masing-masing kelompok membuat dua sunblock dengan bimbingan guru IPA. Salah satu siswa, Verina Citra Ariela mengungkapkan, bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan sunblock yakni eceng gondok, lidah buaya, teh, dan air.

"Fungsinya untuk melindungi kulit dari sinar matahari dan melembabkan kulit karena eceng gondok mengandung vitamin E," ujar siswa kelas 7 itu. Verina menjelaskan, proses pembuatannya dimulai dengan mencuci eceng gondok. Setelah bersih, jenis tumbuhan air mengapung itu lalu dipotong-potong dan dihaluskan menggunakan mesin blender. "Setelah itu disaring dan dimasukkan ke wadah," jelasnya.

Sembari menunggu eceng gondok disaring, seduh teh dengan air panas. Setelah matang, pisahkan air dengan sari teh menggunakan penyaring. "Kalau lidah buayanya diambil gelnya saja. Setelah itu, dicampur semua dengan eceng gondok yang sudah diblender dan sari teh lalu diaduk sampai merata," terang Verina.

Untuk membuat 180 gram sunblock, memerlukan tujuh sampai 10 lembar daun enceng gondok, 50 milimeter air, tiga sendok makan gel lidah buaya, dan 10 gram teh bubuk. Saat coba dioleskan ke kulit tangan, sunblock karya siswa tersebut cepat terserap dan tidak terasa lengket.

Guru IPA SMP Muhammadiyah 1 Adiwerna Akmal Faisal mengatakan, sunblock buatan siswa sudah melalui proses ujicoba berkali-kali. "Sudah diuji coba dan hasilnya bisa melindungi kulit dari sinar matahari," katanya.

Menurutnya, eceng gondok dan lidah buaya digunakan sebagai bahan karena mengandung vitamin E dan aloevera yang bermanfaat untuk menangkal sengatan terik matahari. "Karena akhir-akhir ini suhu sangat panas jadi siswa terinspirasi untuk membuat sunblock dengan memanfaatkan bahan-bahan alami.? Ini yang membuat beda dari sunblock yang biasanya ada bahan-bahan kimianya," ujarnya.

Nama NadhiMa sendiri menurut Akmal disematkan karena terinspirirasi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim yang merupakan mantan bos Gojek. "Menteri Pendidikan dan Kebudayaan yang baru kan dikenal sosok inovatif. Jadi supaya para siswa tertular virus inovatif," ungkapnya.

Akmal menyebut ada rencana untuk mendaftarkan sunblock hasil praktik para siswa ke Balai Perlindungan Makanan dan Obat (BPOM) untuk mengetahui kelayakan edarnya. "Nanti kami bawa ke laboratorium Politeknik Muhammadiyah dulu untuk diteliti lebih lanjut sebelum kami ajukan ke BPOM, apakah layak diedarkan atau tidak," pungkas Akmal.