Jakarta, Gatra.com - Kongres Luar Biasa pemilihan Calon Ketua Umum (Caketum) PSSI diwarnai drama. Sebanyak enam orang Caketum mengaku diusir dari ruangan kongres yang berlangsung di ballroom, Sharing-La Hotel, Jakarta, Sabtu (2/11).
Enam orang yang mengaku diusir yaitu Fary Djemy Francis, Vijaya Fitriyasa, Yesayas Oktovianus, Sarman El Hakim, Benny Erwin, dan Aven Hinelo. Mereka diusir berawal dari interupsi Fary yang ingin memberikan keterangan tertulis kepada FIFA, AFC dan Exco PSSI.
"Saya interupsi dan ingin menyampaikan aspirasi secara tertulis kepada FIFA, AFC dan Exco itu saja yang mau kita sampaikan. Begitu interupsi, saya maju ke depan, ini (keamanan) semua menghalangi saya, dorong saya tidak boleh ketemu FIFA, jangankan FIFA, saya mau ketemu sama Exco saja mau menyerahkan teman-teman saja didorong," papar Fary menceritakan saat ia diusir dari Kongres.
"Kemudian itu tadi disampaikan, Sekjen (Ratu Tisha) bilang 'jika tidak setuju ya keluar saja', yaudahlah ya memang mereka sudah menskenariokan seperti itu ya kita tidak ikut-ikutan deh," imbuhnya.
Hal senada juga diungkapkan oleh Benny Erwin. Selain diusir, ia juga meragukan keberadaan 86 voter yang ada. Karena menurutnya para voter ini tidak sah.
"Iya tapi kan menurut statuta harus voters yang legitimate sekarang ada enam tim degradasi, ada satu tim yang di suspend oleh PSSI. Masa mereka masih punya hak di dalam? Ini kan satu kejanggalan dalam sebuah kongres," ucap Benny.
Selain keenam orang tersebut diusir, mereka juga menyatakan menarik diri dari Kongres PSSI tersebut. Sebelumnya, Bernhard Limbong sebelum acara dimulai sudah menyatakan mundur. La Nyalla yang digadang-gadang maju Caketum PSSI tak datang dan dianggap mundur.
Kongres yang masih berlangsung ini hanya menyisakan tiga nama yang berada di ruang Kongres PSSI. Ketiga nama itu ada Arif Wicaksono, Mochamad Iriawan, dan Rahim Soekasah.