Palembang, Gatra.com – PT. Medco E&P Indonesia (Medco E&P) dengan wilayah operasi SKK Migas Perwakilan Sumatera bagian selatan (Sumbagsel) berhasil menyediakan dan mengembangkan pasokan listrik bagi masyarakat desa. Program yang mulai beroperasi aktif sejak 2014 lalu itu, kini sudah mampu memerangi lima desa di kabupaten Musi Rawas, Sumsel.
General Manager Medco E&P Indonesian West Area Herman Fauzi mengatakan program ini sebagai bagian program pemberdayaan masyarakat antara PT. Medco dengan wilayah kerja di stasiun Gunung Kembang, Musi Rawas. Program yang bernama Bright ini menyediakan pasokan listrik di kawasan pedesaan. Program ini terus berkembang dan sudah mampu menjangkau penerangan 969 Kepala Keluarga (KK) dengan 900 KVA.
“Semoga program ini makin bermanfaat bagi masyarakat. Kami ucapkan terimakasih kepada masyarakat, dan pemangku kepentingan yang sudah mendukung program ini,”ujar Herman Fauzin saat peresmian yang dihadiri Bupati Musi Rawas, Hendra Gunawan (31/10).
Dalam peresmian itu, pihak Medco sebagai yang berhasil mengembangkan penyediaan pasokan listrik di stasiun Gunung Kembang menyerahkannya kepada PT. PLN WS2JB.
Program Bright sendiri sudah diinisiasikan sejak 2011 lalu, dengan sasaran Desa Sungai Bunut yang belum teralisi listrik. Dalam perkembangannya dengan dukungan dari pemerintah kabupaten melalui perusahaan daerah, program ini telah mampu menyumbangkan listrik untuk lima desa diantaranya Desa Gunung Kembang Lama, Desa Gunung Kembang Baru, Sungai Bunut, Sungai Naik, dan Pangkalan Tarun.
“Program listrik juga turut mendukung program percepatan listrik masuk desa yang juga menjadi program Gubernur Sumsel, Herman Deru,”ungkapnya.
Kepala SKK Migas Perwakilan Sumbagsel Adiyanto Agus Handoyo mengapresiasi sinergitas pengelolaan program pemberdayaan masyarakat oleh perusahaan kontraktor SKK Migas dan pemerintah.
“Selain itu, program ini turut mendukung target pemerintah pusat yakni 100% rumah di Indonesia teraliri listrik. Ini adalan wujud nyata kegiatan hulu migas memberikan manfaat kepada masyarakat di daerah eksploitasi,”ujarnya.