Manchester, Gatra.com - Penyerang Manchester United, Marcus Rashford, berhasil mencetak gol indah saat bermain melawan Chelsea pada kompetisi Piala Carabao. Penyerang asal Inggris itu telah membuktikan, selama beberapa tahun terakhir ini, ia sangat siap tinggal dan membuktikan kehebatannya. 

"Siapa pun yang akan melawan United, seharusnya tidak lagi dengan sebelah mata memandang kualitas yang dimiliki Rashford," ujarnya. 

United berhasil mengalahkan Liverpool 2-1 pada 2018 di Old Trafford. Pertandingan itu akan selalu dikenang karena dua gol yang dicetak oleh Rashford. [Selain itu mengenai] bagaimana ia menundukan perlawanan pemain muda Liverpool.

Sosok itu adalah Trent Alexander-Arnold, dan setelah sekian lama, bek kanan yang berbakat itu telah mengakui, ia tidak dapat memahami upaya Rashford untuk mengembangkan permainan. 

“Ya, [itu] [permainan yang paling sulit yang saya hadapi] dalam hal lawan langsung dan seseorang yang mengalahkan saya dalam sepak bola profesional. Aku bisa bilang kalau aku meremehkannya. Itu adalah sebuah pembelajaran besar bagi saya dan sesuatu yang saya benci terjadi,” ucapnya.

Arnold mengatakan, permainannya kala itu mungkin menjadi permainan terburuk selama berkarir di Liverpool. Namun, ia justru bersyukur bisa berhadapan dengan pemain seperti Rashford. Hal tersebut bisa membuat pengalammnya sebagai pesepak bola menjadi lebih banyak.

“Sebagai pemain Liverpool, itu mungkin permainan terburuk saya. Namun, ketika hal seperti itu terjadi, anda harus belajar darinya,” katanya.

Sejak itu, Alexander-Arnold telah memimpin timnya menuju trofi Liga Champions, dan sekarang menjadi bagian penting dari tim yang dimungkinkan mengangkat trofi Liga Premier.

“Kamu membenci hari seperti itu. Anda tidak ingin mengalaminya, Anda ingat bagaimana rasanya dan itu membuat anda mencoba semua yang anda bisa. Hal ini untuk memastikan anda tidak memiliki pengalaman seperti itu lagi," pungkasnya.