Washington, D.C, Gatra.com - Pejabat pemerintah di sejumlah negara yang bersekutu dengan Amerika Serikat (AS) menjadi target peretasan menggunakan aplikasi Whatsapp.
Seorang sumber yang mengetahui investigasi internal Whatsapp mengatakan bahwa pejabat yang menjadi target pertasan berasal dari 20 negara di lima benua. Sasaran mereka adalah pejabat tinggi pemerintah dan pejabat militer.
Hingga saat ini belum ada kejelasan terkait siapa dalang yang akan melancarkan tindak kriminal siber itu. Namun, Whatsapp telah menggugat perusahaan pengembang alat peretas asal Israel, NSO Group.
NSO merupakan perusahaan yang menjual platform peretasan dengan mengeksploitasi kelemahan Whatsapp.
Dari 29 April sampai 10 Mei 2019, NSO telah membantu kliennya meretas lebih dari 1.400 smartphone.
Sementara itu, NSO mengatakan bahwa platform peretas yang diproduksinya hanya dimaksudkan untuk membantu pemerintah menangkap teroris dan penjahat. Mereka juga enggan membeberkan siapa saja klien yang telah memesan platform tersebut.
Dikonfirmasi Reuters Jumat (1/11), WhatsApp mengatakan telah mengirimkan pemberitahuan peringatan kepada para penggunanya. Perusahaan menolak untuk mengomentari identitas klien NSO Group.