Jakarta, Gatra.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada awal November diperkirakan bergerak ke zona merah pada 6193.51 hingga 6304.05 hari ini. Hal tersebut dikarenakan beberapa sentimen, baik global dan domestik.
"Saya menilai bahwa meskipun the Fed menurunkan suku bunga acuan, namun optimisme the Fed mengenai perbaikan pertumbuhan AS pada 2020 memberikan indikasi kuat bahwa statement tersebut bersifat hawkish," ujar Analis Bina Artha Sekuritas, Muhammad Nafan Aji saat dihubungi oleh Gatra.com, Jumat (1/11).
Ia menambahkan bahwa terkoreksinya IHSG juga dikarenakan data Purchasing Managers' Index (PMI) Manufaktur yang diterbitkan perusahaan informasi dan analisis keuangan yang berbasis di London, IHS Markit menunjukkan tren penurunan pada Oktober 2019, dari 49,1 menjadi 47,7.
Baca Juga: Pernyataan The Fed Pengaruhi IHSG Ditutup pada Zona Merah
"Ini menandakan bahwa sektor manufaktur di Tanah Air semakin mengalami kontraksi," ucap Nafan.
Hal serupa juga dikatakan Analis Jasa Utama Capital Sekuritas, Chris Apriliony. Dia meyakini pegerakan IHSG akan terkoreksi pada hari ini.
"Ya, masih dapat kembali melemah karena adanya aksi profit taking dan sell on news Fed rate," katanya mengomentari putusan bank sentral AS tersebut.
Untuk informasi, IHSG dibuka pada level 6225.81. Pada pukul 10.51 WIB, pergerakan masih terkoreksi di level 6209.50.