Purbalingga, Gatra.com - Kementerian Perdagangan RI (Kemendag) tahun ini mengalokasikan Rp 7 miliar untuk merevitalisasi pasar tradisional di Purbalingga, Jawa Tengah. Pasar tradisional hingga kini masih menjadi faktor penting geliat ekonomi daerah.
“Karena kita tahu pasar merupakan pengungkit perekonomian daerah, jika kita ingin pertumbuhan ekonomi makin baik, tentu ditandai geliat ekonomi yang aktif di pasar tradisional maupun pasar pemerintah,” kata Bupati Purbalingga, Dyah Hayuning Pratiwi, Kamis malam (31/10).
Dia mengatakan, dua pasar yang direvitalisasi oleh Kemendag adalah Pasar Mandiri, Kecamatan Purbalingga dan Pasar Sinduraja di Kecamatan Kaligondang. Menurut dia, ini penting untuk meningkatkan geliat ekonomi yang bisa berimbas naiknya kesejahteraan masyarakat.
“Kita butuh bantuan agar masyarakat bisa diberdayakan, dan bekerja agar kesejahteraan meningkat, kemiskinan turun dan pengangguran turun,” katanya.
Bupati juga berharap Kemendag bisa memberikan perhatian yang lebih banyak lagi kepada Kabupaten Purbalingga. Hal itu mengingat Purbalingga masih memiliki masalah kemiskinan, yang masih menempati urutan ke-5 terbesar di Jawa Tengah.
Sebelumnya, Pemkab Purbalingga juga telah merevitalisasi pasar tradisional lain mulai dari perkotaan hingga pinggiran. Tujuannya yakni agar geliat ekonomi terjadi merata mulai dari perkotaan hingga ke pedesaan.
“Selama ini Pemkab Purbalingga sudah banyak difaslitasi berbagai revitalisasi pasar, mulai dari Pasar Bobotsari, Pasar Bukateja, Pasar Tobong. Tahun ini ada Pasar Mandiri dan Pasar Sinduraja,” jelasnya.
Pada ksempatan itu, bupati juga mengusulkan kepada Kemendag agar proposal Pembangunan Pasar Badhog (Kelurahan Bancar, Purbalingga) untuk tahun 2020 bisa direalisasi. Hal itu dibutuhkan agar geliat perekonomian dan ekonomi kemasyarakatan di Purbalingga akan meningkat lagi.