Arlington, Gatra.com - Militer Amerika Serikat merilis video pertama yang berisi serangan di Suriah utara yang mengakibatkan kematian pemimpin ISIS, Abu Bakr al-Baghdadi. Video menunjukkan pasukan menembaki gerilyawan di tanah melalui pesawat saat menuju kompleks tempat Abu Bakar al-Baghdadi bersembunyi sebelum melakukan pendaratan.
Kepala Komando Pusat AS, Jenderal Kenneth McKenzie, mengatakan bangunan yang hancur dibiarkan tampak seperti "tempat parkir dengan lubang besar". Di samping itu, Jenderal McKenzie juga mengonfirmasi bahwa Baghdadi meninggal bersama dua anaknya dengan meledakkan bom bunuh diri.
Meski demikian, ia menyatakan tidak dapat mengkonfirmasi deskripsi grafis Presiden Donald Trump tentang Baghdadi yang merintih dan menangis ketika dia meninggal.
"Baghdadi terlihat merangkak dan membawa dua anak kecil. Setelahnya meledakkan diri saat tiba dalam terowongan. Dari kejadian ini, kita dapat menyimpulkan manusia seperti apa Baghdadi ini," katanya dalam konferensi pers di Pentagon yang dilansir dari BBC, Kamis (31/10).
Jenderal McKenzie mengkonfirmasi bahwa pemimpin ISIS telah diidentifikasi melalui DNA dan sampel yang telah disimpan sejak penahanan Baghdadi di sebuah penjara Irak pada tahun 2004.
Jenderal McKenzie mengatakan empat wanita - yang mengenakan rompi bunuh diri - dan satu pria terbunuh di kompleks itu. Dia mengatakan jenazah Baghdadi diterbangkan kembali ke pangkalan untuk identifikasi dan kemudian dikubur di laut dalam 24 jam setelah kematiannya "sesuai dengan hukum konflik bersenjata".
Meski pemimpin ISIS telah meninggal, Jenderal McKenzie mengharapkan ada serangan balasan untuk mempermudah penumpasan ISIS secara keseluruhan. Ia menyatakan siap untuk menghadapi serangan balas dendam tersebut.
"Saya ingin memperjelas bahwa terlepas dari tekanan tinggi dari serangan ini, setiap upaya yang dilakukan untuk membasmi ISIS, kami telah melakukan evakuasi pada seluruh warga sipil dan anak-anak," tuturnya.