Palu, Gatra.com - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat melalui Ditjen Sumber Daya Air (SDA) sedang merehabilitasi dan rekonstruksi Bendung dan Saluran Irigasi D.I Gumbasa untuk memulihkan produksi pertanian tanaman pangan di Daerah Irigasi (DI) Gumbasa, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, pascabencana gempa bumi dan likuefaksi tahun 2018.
Menteri Basuki mengatakan bahwa irigasi akan segera berfungsi di kawasan hulu Gumbasa untuk mengairi lahan pertanian subur seluas 1.070 hektare. Total layanan Daerah Irigasi Gumbasa dari hulu hingga hilir adalah sekitar 8.180 hektare.
Kepala Satuan Tugas (Satgas) Penanggulangan Bencana Kementerian PUPR di Sulteng, Arie Setiadi Moerwanto, mengatakan bahwa DI Gumbasa harus diprioritaskan dalam rangka pemulihan ekonomi lokal.
"Masyarakat Sigi harus pulih dan meningkat penghidupannya, serta terbantu dengan irigasi tersebut," kata Arie dalam keterangan tertulis, Kamis (31/10).
Sementara itu, Direktur Irigasi dan Rawa, Ditjen SDA, Mochammad Mazid, mengatakan, DI Gumbasa yang dibangun pada tahun 1931, mulanya hanya berupa free intake dengan suplai air dari Sungai Gumbasa, kemudian oleh Departemen PU dibangun menjadi bendung permanen pada tahun 1976.
Oleh karena pemanfaatannya sudah cukup lama, maka saat ini dilakukan rehabilitasi dan rekonstruksi yang terbagi dalam dua tahap. Pertama, berupa rehab bendung dan saluran untuk areal pertanian seluas 1.070 Ha dari Intake sampai dengan BGKn 7.
Menurutnya, kegiatan rehab meliputi Perbaikan Intake, Gravel Trap, Sand Trap, Saluran Induk (7.168 m), Saluran Sekunder Ramba (996 m), Saluran Sekunder Kalawara (492,6 m), dan Saluran Sekunder Kalulu Lau (1.124,8 m), Saluran Pembuang Pandere (1.166 m), dan Saluran Pembuang Sibowi (1.500 m). Tahap II akan difokuskan pada pekerjaan pembangunan saluran irigasi untuk melayani sekitar 7.100 hektare area pertanian potensial.
Pekerjaan tahap pertama menelan biaya Rp152 miliar yang bersumber dari APBN dengan progres fisik sebesar 82 % dan ditargetkan selesai pada Desember 2019.
Sedangkan untuk tahap II, akan dilakukan Perencanaan Desain Teknis melalui Program ESP Loan ADB pada Desember 2019 hingga Agustus 2020. Sedangkan konstruksinya akan dimulai pada Mei 2020 dan ditargetkan selesai pada November 2021.
DI Gumbasa terletak di area lembah Palu yang memanjang dari kaki hulu Sungai Gumbasa mengalir hingga Sungai Kawatuna di Kota Palu. Secara administratif, DI Gumbasa melayani 5 kecamatan yang berada di Kabupaten Sigi dan Kota Palu yaitu, Kecamatan Gumbasa,Tanambulaya, Dolo, Sigi Biromaru, dan Palu Selatan serta memiliki luas irigasi potensial 8.180 ha.
Kepala Balai Wilayah Sungai (BWS) Sulawesi III, Ferianto Pawenrusi, menambahkan, selain rehabilitasi dan rekonstruksi DI Gumbasa akan dilakukan juga kegiatan pengamanan pantai dampak tsunami yang akan kontrak pada November 2019 sepanjang 7 km di Teluk Talise.
Untuk pemenuhan air baku Kabupaten Sigi dan Kota Palu akan dibangun instalasi air baku Pasigala Baru dengan kapasitas 600 per det untuk melayani 60.000 kepala keluarga (KK). Suplai air baku ini akan melayani hunian tetap (huntap) di Pombewe. Sementara untuk huntap di Tondo -Talise dan Duyu akan ada jaringa air baku melalui Sungai Paniki dan Sungai Lewara.