Ambon, Gatra.com- Kasim Watiletan, pemuda Masohi, Kabupaten Maluku Tengah, Provinsi Maluku, ditemukan tewas gantung diri, Kamis (31/10/2019). Remaja 18 tahun ini mengakhiri hidupnya diduga karena mengalami depresi berat setelah keinginannya untuk memiliki Handphone (HP) tidak dipenuhi orang tuanya.
Berdasarkan informasi yang diterima Gatra.com, Kasim mengakhiri hidupnya di dalam kamar rumahnya. Ia gantung diri menggunakan tali nilon berwarna biru. Kasim ditemukan pertama kali oleh Rais, kakak kandungnya. Lelaki 27 tahun ini kala itu hendak masuk di dalam kamar korban.
Mencoba masuk, pintu kamar adiknya tersebut terkunci dari dalam. Rais kemudian mengetuk pintu beberapa kali sambil memanggil nama adiknya itu. Sayangnya, panggilan Rais tidak mendapat respon dari dalam.Lantaran panggilannya tidak disahut adiknya, Rais memilih mendobrak pintu kamar naas tersebut. Berhasil didobrak, Rais sontak terkejut. Bagaimana tidak, adiknya itu tampak sudah tergantung.
Rais melihat leher adiknya terlilit tali nilon. Ia bergegas mengambil pisau dan langsung memotong tali yang melilit leher korban.Setelah terpotong, Rais kemudian berteriak histeris meminta pertolongan warga. Sejumlah warga yang datang kemudian mengangkat jenasah adiknya itu di atas tempat tidurnya.
Kasus dugaan bunuh diri ini kemudian sampai di telinga polisi, setelah dilaporkan Syafi’i, ketua RT Desa Apui, Kota Masohi. Tak lama berselang atau sekira pukul 13.30 WIT, Serka Amir Tipaheuw bersama Bhabinkamtibmas dan personel Polsek Kota Masohi, tiba di Tempat Kejadian Perkara (TKP).
Tiba di TKP, kamar korban kemudian diamankan untuk kepentingan penyelidikan. Sejumlah personel Identivikasi Satreskrim Polres Maluku Tengah bersama dokter Forensik RSUD, Arkifus Pamuttu tiba di rumah duka.
Dari hasil visum luar, korban diduga tewas sekitar 8-10 jam sebelum ditemukan tergantung. Selain itu, tidak terdapat tanda-tanda kekerasan di tubuhnya. "Hasil pemeriksaan tidak mendapatkan tanda tanda kekerasan. Motif gantung diri itu diduga karena korban kecewa lantaran tidak dibelikan HP oleh orang tuanya,” kata sumber di Mapolsek Kota Masohi.
Hingga berita ini dikirim, belum ada keterangan resmi dari pihak kepolisian. Kasat Reskrim Polres Maluku Tengah yang dikonfirmasi Gatra.com AKP Syahrul via selulernya malam ini, belum menjawab.