Jakarta, Gatra.com – Calon Ketua Umum (Ketum) PSSI, Rahim Soekasah menyatakan kesiapannya apabila ditunjuk menjadi Ketua Umum PSSI. Menurutnya, hal ini karena ia memahami permasalahan sepak bola di tanah air dan mampu mengatasinya. 

"Saya mengerti sekali permasalahannya karena sudah 34 tahun [berkecimpung] di sepak bola Indonesia dan pernah jadi Ketua Badan Tim Nasional (BTN) medio 2009. Jadi, saya tahu lah semua masalahnya, saya mengerti bagaimana mengatasinya," ujarnya kepada Gatra.com.

Menurutnya, seluruh pihak harus menerapkan kejujuran agar persepakbolaan tanah air mampu berbenah untuk memajukan sepak bola. Oleh karena itu,  'bersih-bersih' di dalam tubuh PSSI sangat diperlukan.

Selain itu, ia juga menyebutkan, banyaknya oknum tidak dikenal yang secara tiba-tiba muncul saat Kongres PSSI. Ia mengatakan, mereka bahkan mengaku memiliki peran penting dalam kepengurusan

"Maksud saya, kalau mengurus sepak bola jadi ghost itu tidak bisa. Harus ada pengalamannya, mengurus sepak bola kan tidak gampang. Kalau kita tidak bisa manage, kita ambrol. Kita tidak bisa tahu detailnya maka akan kelewat," tegasnya.

Rahim menambahkan, telah memiliki track record sepak bola tanah air yang mumpuni dibandingkan dengan calon lainnya.

Sebagai informasi, PSSI akan Kongres Luar Biasa (KLB) untuk membentuk susunan kepengurusan baru. Agenda ini lebih cepat daripada jadwal yang diusulkan FIFA sebelumnya, yakni 2 Januari 2020.

Sejumlah agenda penting bakal mewarnai KLB PSSI nanti, mulai dari pemilihan Ketua Umum, Wakil dan Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI periode 2019-2023.

KLB PSSI ini akan dihadiri oleh delegasi FIFA dan AFC. Kehadiran delegasi FIFA dan AFC untuk memantau dan mengawasi langsung jalannya KLB dengan agenda pemilihan Ketua Umum, Wakil Ketua Umum, dan Anggota Komite Eksekutif PSSI.