Home Olahraga Hadiri Kongres, PSMS Siapkan Regulasi Pemain Asing

Hadiri Kongres, PSMS Siapkan Regulasi Pemain Asing

Medan, Gatra.com - PSMS Medan pastikan hadir pada Kongres Pemilihan PSSI pada 2 November 2019 di Jakarta. Ajang tersebut, juga PSMS akan sampaikan soal regulasi pemain asing.

PSMS akan hadir diwakilkan Penasehat, Kodrat Shah, Manajemen PSMS, Mulyadi Simatupang dan Sekretaris PSMS, Julius Raja.

"Dari PSMS, saya, Pak Mulyadi, dan Pak Kodrat Shah. Saya dan Pak Kodrat besok sudah berangkat, Pak Mulyadi nyusul. Beliau ada kegiatan lain. Pak Kodrat datang juga sebagai calon anggota Exco PSSI," ungkap Julius Raja, Kamis (31/10).

Baca Juga: Hadapi 8 Besar, Seluruh Pemain Dikerahkan

Disinggung soal protes calon ketua umum PSSI, La Nyalla Mattalitti menyebut kongres tersebut menyalahi aturan, bila digelar 2 November, pria yang akrab disapa King itu menyebutkan, jika hal tersebut sudah sesuai aturan yang berlaku.

"Kalau kami melihat apa yang digariskan PSSI sekarang sudah betul. Yang kongres (KLB) tanggal 27 Juli (di Ancol, Jakarta) diminta oleh semua voters, meminta bahwa kongres untuk tanggal 25 Januari 2020 dimajukan untuk 2 November 2019. Ini sudah disetujui semua voters. Ditandatangani berita acranya oleh perwakilan FIFA dan AFC datang mereka (saat itu)," jelasnya.

Baca Juga: Jaga Asa, Sumut Maksimalkan Lawan Kepri

King membeberkan, sah atau tidaknya kongres tersebut, akan terlihat saat kongres dimulai. Hak itu akan tampak bila hadir atau tidaknya perwakilan organisasi sepakbola tertinggi di dunia, FIFA.

"Kalau datang berarti sah. Kalau enggak berarti Kongres tidak sah, karena mereka tidak menyaksikan dan tidak menandatangani berita acara," akunya.

Selain soal pemilihan Ketua Umum PSSI baru, PSMS akan meminta perubahan dalam regulasi kompetisi. "Konsep tentang kompetisi itu kita minta diubah seperti penggunaan pemain asing terlalu banyak, tentang pemain naturalisasi. Kalau di Liga 2 ya enggak usah pakai istilah naturalisasi, lokal murni," jelasnya.

Baca Juga: Jadwal Berubah, Jafri Siapkan Skuad

Sebab, menurutnya banyak pemain naturalisasi yang minta diperlakukan bak pemain asing padahal statusnya lokal.

"Pemain naturalisasi ada yang akal-akalan, enggak dipakai dia di Liga 1, dia ganti warga negara jadi naturalisasi bisa main di Liga 2. Bayarannya bisa wah juga, minta ini minta itu, ada kecemburuan pemain lokal, ini main bola kan 11 orang enggak ada yang satu lebih hebat dari yang lainnya," bebernya.

Dia juga akan mengusulkan perbaikan di regulasi pemain asing. "Haruslah ada standarisasinya, jam terbangnya. Jangan kita beli pemain miliaran tapi mainnya masih jauh pemain lokal," pungkasnya.

Reporter: Iskandar

517