Beijing, Gatra.com - Pemerintah Cina mempertimbangkan untuk menghapus tarif tambahan yang diberlakukan sejak tahun lalu pada produk pertanian Amerika Serikat (AS). Apabila tarif tersebut dicabut, impor produk pertanian dari AS diperkirakan mencapai USD 50 miliar, menurut seorang kepala asosiasi perdagangan yang didukung pemerintah Cina.
Presiden AS, Donald Trump mengungkapkan pada awal bulan ini bahwa Cina telah berjanji untuk membelanjakan antara USD 40 miliar dan USD 50 miliar untuk produk pertanian AS setiap tahun sebagai bagian dari kesepakatan untuk mengakhiri perang dagang yang pecah tahun lalu.
Permintaan tersebut telah menjadi titik penting dalam pembicaraan perdagangan bilateral, karena Beijing ingin membeli berdasarkan pada kondisi pasar, alih-alih berkomitmen pada angka besar dan kerangka waktu tertentu.
"Apa yang dapat dilakukan pemerintah adalah menghapus tarif tambahan, kedua belah pihak perlu melakukan ini. Kemudian biarkan perusahaan melakukan pembelian berdasarkan kehendak mereka sendiri, dan berdasarkan aturan pasar," jelas Presiden Kamar Dagang Cina untuk Impor dan Ekspor Bahan Pangan, Hasil Asli, dan Produk Sampingan Hewan (CFNA), Cao Derong kepada Reuters di sebuah wawancara pada hari Rabu (30/10) malam.
Beijing mengenakan tambahan tarif 25% pada daftar produk AS termasuk kedelai dan biji-bijian lainnya pada Juli tahun lalu sebagai aksi balasan terhadap tarif yang dikenakan Washington pada barang-barang Cina yang nilainya sama. Cina kembali menaikkan tarif pada bulan September tahun ini.
Cao menambahkan bahwa ini akan menciptakan kondisi untuk lingkungan perdagangan yang "nyaman" dan "baik", daripada mewajibkan perusahaan untuk membeli sejumlah produk selama periode waktu tertentu.
"Setelah tarif dihapus, perdagangan kembali normal. Maka berapa banyak perusahaan yang membeli, tergantung pada pasar," kata Cao di sela-sela forum di Singapura yang dipimpin oleh China Center For International Economic Exchange kepada Reuters.
"Sementara China dapat meningkatkan pembelian berdasarkan kondisi pasar, target USD 40 - USD 50 miliar dianggap "sangat tinggi" dan tidak dapat dijamin," ujarnya.
Target yang dicari oleh Trump adalah dua kali lipat dari 24 miliar yang dihabiskan Tiongkok untuk barang pertanian Amerika pada tahun 2017.
Para analis juga mengatakan Beijing tidak akan dapat mencapai target tanpa menghilangkan hambatan teknis yang substansial.
"Beijing telah meningkatkan pembelian kedelai Amerika dan menawarkan keringanan kepada lebih banyak importir untuk membeli biji minyak AS yang dikecualikan dari tarif tambahan," terangnya.
Kemudian, pihaknya akan meningkatkan impor dan pembelian sebagai isyarat baik serta menciptakan kondisi yang baik untuk negosiasi bagi kedua belah pihak.
"Kami meningkatkan impor dan meningkatkan pembelian untuk melepaskan beberapa isyarat niat baik dan menciptakan suasana dan kondisi yang lebih baik untuk negosiasi antara kedua belah pihak," katanya.
Salah satunya adalah Beijing menawarkan impor 10 juta ton impor kedelai dari Amerika Serikat awal bulan ini, sebagaimana dilaporkan oleh Reuters sebelumnya.
Cao tidak mengkonfirmasi volume keringanan yang diberikan. Dia mengatakan tawaran untuk menghapuskan tarif untuk produk lain, termasuk daging babi.
Trump dan Presiden China Xi Jinping diperkirakan akan bertemu dan menandatangani kesepakatan sementara pada pertemuan puncak APEC bulan depan. Tetapi Chili pada hari Rabu (31/10) tiba-tiba membatalkan pertemuan puncak karena kerusuhan sipil di ibukotanya.