Jakarta, Gatra.com - Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian mengaku telah menampung aspirasi dari Papua Selatan, Papua Tengah, serta Papua Pegunungan Tengah. Dari hasil diskusi tersebut, dia menyebut akan mempertimbangkan untuk melakukan pemekaran Papua sebagai langkah percepatan pembangunan.
"Kemarin waktu kunjungan ke Papua kita melihat aspirasi masyarakat di situ, dan juga untuk mempercepat pembangunan di sana sekaligus menjaga situasi keamanan," ujarnya saat ditemui wartawan di Kemendagri, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta, Rabu (30/10).
Di Pulau Cendrawasih itu setidaknya terdapat tujuh suku besar. Sementara itu, Gubernur telah menyetujui adanya pemekaran daerah di Papua Selatan yang meliputi beberapa wilayah.
"Dalam pembicaraan kemarin itu Papua Selatan meliputi Merauke, Asmat, Mapi, Boven Digul. Karena salah satu syarat pemekaran minimal ada lima kabupaten/kota, jadi dikembangkan Kota Merauke," jelasnya.
Kendati begitu, dia menegaskan, pemekaran tersebut masih dalam proses pengkajian lebih lanjut dan akan dilakukan secara bertahap. Selain itu, pihaknya juga akan memikirkan ketersediaan anggaran yang ada.
"Nah ini yang kita lihat satu suara itu di Papua Selatan. Sementara Papua Pegunungan Tengah silahkan didiskusikan dulu aspirasi dari bawah. Kalau sudah cocok mungkin disepakati, kalau tidak cocok mungkin nanti dulu kita lakukan bertahap," sebutnya.
Tito menjelaskan bahwa moratorium pemekaran masih dilakukan pemerintah atas sejumlah pertimbangan. Namun, khusus wilayah Papua, pemerintah tengah mengkaji pengecualian pemekaran untuk pemerataan pembangunan dan mempertimbangkan aspek keamanan.