Home Gaya Hidup Bukan Pocong atau Kuntilanak, Dion-Adinia Lawan Teror Lampor

Bukan Pocong atau Kuntilanak, Dion-Adinia Lawan Teror Lampor

Semarang, Gatra.com - Diangkat dari cerita kearifan lokal yang ada di Kabupaten Temanggung Jawa Tengah, sosok hantu Lampor diangkat dalam film bergenre horor berjudul Lampor: Keranda Terbang.
 
Bukan hantu kebanyakan pada film horor seperti sosok pocong, kuntilanak atau wewe gombel. Sosok Lampor dalam film tersebut ibarat hantu yang meneror masyarakat Temanggung sebagai 'kontrol sosial'.
 
Penonton akan dibawa sosok Lampor ibarat penanda bahwa suatu daerah telah terkotori oleh sifat jahat manusia. Dia akan mencari penyebab pendosa yang akhirnya memanggil Lampor bergentayangan.
 
Pembawaan dalam film, kendati menakutkan dan mencekam, sosok Lampor dihadirkan penulis skenario Alim Sudio, tidak terdistraksi oleh sosok hantu kebanyakan. Sebuah teror keranda terbang bergentayangan dengan sosok disertai suara mistis. Dalam mitosnya, Lampor datang menjelang malam.
 
Dion Wiyoko pemeran Edwin, mengaku sangat terkesan berperan dalam memecahkan mitos Lampor. Ia mencoba menguak sang pendosa yang diperdebatkan dalam klimaks film sebagai penyebab datangnya teror keranda terbang.
 
"Jadi Edwin dari Medan balik ke kampung halaman istrinya (Netta) di Temanggung, karena ada pesan dari sang ibu untuk bapaknya yang pisah 25 tahun," katanya dalam jumpa media Film Lampor: Keranda Terbang, di Semarang, Rabu (30/10).
 
Sesampai di Temanggung, misteri Netta yang diperankan Adinia Wirasti menjadi konflik antar keluarga dan masyarakat Temanggung dengan kembali munculnya teror keranda terbang.
 
"Banyak rahasia-rahasia yang akan diungkap, siapa sebenarnya pendosa yang menyebabkan teror keranda terbang kembali datang," katanya.
 
Adinia Wirasti menceritakan, teror Lampor si keranda terbang kembali mengingatkan dirinya semasa kecil yang kembali terjadi kepada kedua anaknya Adam (Bimasena) dan Sekat (Angelia Livie) saat di Temanggung.
 
"Bahwa kejahatan yang menimpa semua orang tentu ada pangkalnya. Fenomena Lampor bisa menjadi cerminan refleksi masing-masing," ucap aktris 32 tahun itu.
 
Film berdurasi 95 menit itu asyik dinikmati, alur cerita mengalir secara alami seperti mitos sebenarnya sebagai cerita kearifan lokal. Didukung dengan suasana alam Temanggung dengan latar Gunung Sindoro dan Sumbing.
 
"Kearifan lokal benar-benar terasa, alam Temanggung yang kaya kopi, gunung, air terjun dan tembakau terbaik di dunia, hadir menyatu dalam alur cerita," ujarnya.
 
Bobot drama pun kental terasa, tidak terpaku pada kesan horor yang selalu tiba-tiba menakutkan bagi penonton. Kesan haru biru kekuatan cinta antar keluarga menjadi magnet dalam memecahkan teror keranda terbang berakhir.
 
"Karena cerita film penuh pesan moralitas, jadi seperti apa jika ketemu Lampor, silakan tunggu di bioskop saja ya," katanya.
 
Film Lampor: Keranda Terbang akan tayang premier pada Kamis (31/10) serentak di semua bioskop tanah air. Sejumlah pemain berperan kuat secara karakter seperti Dion Wiyoko, Adinia Wirasti, Dian Sidik, Mathias Muchus, Nova Eliza, Unique Priscilla, Steffi Zamora, Djenar Maesa Ayu, dan lainnya.
1848